Jumat, 23 September 2011

My Village (Sungai Guntung)







Berpikir untuk kembali berpijak ditanah guntung adalah sebuah hal yang mustahil yang kembali menjadi kenyataan. Guntung merupakan sebuah kecamatan di Kab. indra Giri Hilir yang terdiri dari mayoritas masyarakat melayu, lalu bugis, china, jawa, dan lain-lain. Biaya hidup di guntung sementara ini sangat mahal karena seluruh distribusi ke guntung melalui jalur laut yang sedikit lamban jadi pasokan barang-barang ke guntung adakala sangat minim dan membuat semua orang harus hemat. Guntung wilayah yang berada tepat dipinggir laut dengan satu pelabuhan besar yang diberi nama HK dan banyak pelabuhan kecil untuk menuju pulau-pulau sekitar, antara sambu penghasil santan kelapa dengan pabriknya yang terkenal besar karena mengekspor hasilnya hingga ke singapura. ada pulau burung, dan banyak lagi pulau sekitar. Untuk kehidupan di guntung masyarakat terkadang lebih memilih membangun rumah panggung bukan karena alasan tidak mampu membeli bahan beton namun lebih karena alasan alamnya, tanah gambut diguntung membuat masyarakat sulit untuk membangun rumah beton, karena tanah ini jika digali jarak satu meter dia akan muncul air dari galian itu dan tanah ini jika lembut jika kita letakkan beban yang berat diatasnya maka tanah ini akan jeblos ke dalam. Lalu masyarakat sekitar juga rata-rata mengandalkan air hujan untuk meminum dan mencuci sedangkan untuk mandi mereka menggunakan air perigi yaitu air tanah yang berwarna kecoklatan seperti warna air teh, air perigi ini mudah didapatkan mereka hanya menggali tanah sedalam dua meter air ini akan langsung terlihat dan bisa digunakan.



Selain itu guntung saat ini baru memiliki satu rumah sakit yang menjadi andalan mereka dengan sebuah ambulance untuk mengangkut jenazah, untuk transportasi sementara ini masyarakat guntung menggunakan kendaraan bermotor karena mobil tidak memungkinkan untuk beroperasi diguntung karena alasan infrastrukturnya. Untuk wisata guntung memiliki tempat wisata kolam, kolam merupakan tempat wisata yang terdiri dari tujuh kobangan air yang luasnya kira-kira 15x20 meter, wisata ini akan sering dikunjungi disaat sore hari atau akhir pekan disaat mereka libur kerja atau sekolah. Yang menarik dari kolam adalah karena sebelum wiasata ini bisa digunakan untuk tempat reakreasi kolam merupakan tempat hidup buaya, karena masyarakat resah dan takut akan terjadi hal-hal yang dapat menganggu kehidupan mereka akhir mereka membunuh buaya-buaya itu lalu menguburkannya didekat salah-satu kolam, dan kuburan buaya itu menjadi hal menarik untuk dikunjungi. Tapi ada sedikit masalah, untuk mencapai wisata kolam ini kita harus melalui jalan yang cukup jauh dengan keadaan jalan yang tidak layak untuk dilalui. 

Orang guntung akan bilang "bukan orang guntung jika belum mencapai kolam" itulah yang membuat orang yang datang ke guntung menuju kolam.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

kkkkkkkk

Anonim mengatakan...

kalau dari tembilahan ke sungai guntung naik kendaraan apa ya????

heavencellindonesia.blogspot.com mengatakan...

cuma bisa pake boat dan sejenisnya soalnya kalau lewat darat tidak ada jalurnya.

Anonim mengatakan...

Bos, mau nanya kalo dr batam ke pulau sambu itu naik kapal apa ya? N biaya nya berapa? N jadual kapalnya apa 24 jam? ♡hëë:D ... hëë:D ... hëë:D
Maaf banyak tanya

heavencellindonesia.blogspot.com mengatakan...

kalau buat itu saya kurang tau. tapi mudah ko tinggal langsung ke pelabuhan sekupang aja dari sana tinggal tanya petugas...