Selasa, 06 Desember 2011

“Perjalanan itu Berakhir (guntung)”


“Perjalanan itu Berakhir (guntung)”


“Bulan ramadhan kali ini kamu pulang ya?” aku hanya bisa melongok tak percaya bila saat seperti ini bisa datang pada diriku.
“pulang????” Abangku menganggukkan kepalanya. Mendengar tawaran tadi setiap hari aku selalu berkhayal tentang pulang kampung pertama kali, ini adalah keajaiban untuk diri ini bagaimana tidak? Mungkin ini menjadi hal biasa saja untuk orang lain tapi buat aku ini adalah hal sangat berharga dan tidak akan pernah terlupakan sampai kapanpun. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah lupa. Bagaimana aku bisa melupakannya sudah 12 tahun aku tak mengenal kampungku, aku tak mengenal ayahku, aku tak mengenal keluargaku, aku tak mengenal siapapun yang aku tahu hanya namaku dan tempat aku lahir hanya itu. Selama 12 tahun aku hanya 3 kali berhubungan telpon dengan ibuku dan kali ini aku akan pergi berjumpa dengan semua yang tak pernah aku kenal itu, semuanya.
Baru dua tahun aku bisa berhubungan dengan abang kandungku, mendapatkan tawaran pulang adalah mimpi yang menjadi nyata, selama ini aku tinggal dengan orang tua angkat dan beberapa tahun ini aku tinggal di sebuah pondok. Akhirnya tahun ke-12 aku bisa juga kembali kekampung halamanku. Semua keperluan sudah aku bereskan dari tiket pesawat dua minggu sebelum berangkat sudah aku urus, pakaian yang akan aku bawa pulang ku rapikan tiga hari sebelum berangkat, semua aku siapkan secara maksimal. Selama beberapa hari sebelum keberangkatan aku selalu mengkhayalkan kampung kelahiranku dulu, aku hanya sempat menikmatinya sampai umur 5 tahun saja selebihnya sampai umur 18 tahun aku hidup dikampung orang.
Akhirnya tanggal 15 ramadhan datang, inilah saatnya aku berangkat, semuanya sudah siap barang, uang dan segala keperluan sudah siap, saatnya berangkat. Dari UKI aku naik mobil yang menuju bandara soekarno-hatta, sialnya dalam perjalanan aku tak mengatakan jika aku berangkat dari terminal IB, mobil yang ku tumpangi sudah sampai di terminal II. Untung sopirnya baik hati dia rela memutar balik hanya untuk mengantarkan aku, ini pengalaman pertama untukku naik pesawat prosedurnyapun aku tak mengerti yang jelas aku ikuti saja semua yang dikatakan seorang teman yang lebih berpengalaman, katanya sejam sebelum keberangkatan aku harus sudah tiba dan chek-in, aku sampai 1 jam lebih cepat. Sambil bertanya-tanya akhirnya huhhhh!! Aku lega juga semuanya berjalan dengan lancar, saat pesawat mulai terbang sungguh aku belum percaya aku akan berjumpa dengan keluargaku, aku tidak percaya aku akhirnya bisa pulang juga.
Perjalanan pulang menuju Riau (kampungku), aku sampai di bandara Hang Nadim di Batam disini aku punya seorang sahabat yang dulu pernah tinggal bersama di Jakarta, selama beberapa hari aku putuskan untuk berlibur di Batam. Ku injakan kaki, aku masih belum percaya jika aku ada di Batam, berpikir untuk pulang-pun aku tak pernah walau ingin.
“halo dik, gua udah sampai di Hang Nadim!”
“ok-ok awak juga sudah di Hang Nadim.” Aku mencari dimana temanku itu dia bilang dia ada di dekat pintu keluar aku mencarinya.
“kiting, kiting balik kampung juga kau akhirnya hahahaha” canda andika kawanku, dia datang berdua dengan rayen yang juga temanku saat masih dijakarta.
“ayolah kita langsung saja kerumahku, awak pasti lelah habis perjalanan jauh” setelah mengobrol banyak Andika membawa aku ke rumahnya. Dia tinggal di sebuah perumahan di Simpang Barelang bersama pamannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00,
“ting, mau ke barelang ga?” aku menganggukan kepala siapa yang tak mau ke Barelang jembatan yang menghubungkan pulau-pulau terdekat di Batam. Barelang merupakan jembatan yang menghubungkan beberapa pulau yang berawal dari Batam dengan pulau disekitarnya. Nama Barelang didapat dari singkatan dari ketiga pulau yang saling terhubung yaitu BA-tam, RE-mpang, ga-LANG. Namun pulau-pulau yang terhubung tak hanya ketiga pulau ini saja, diantaranya dari pulau Batam-Tonton-Nipah- Rempang- Galang- Galang Baru. Ada satu hal lagi yang menarik dari jembatan ini adalah walaupun namanya Barelang namun setiap jembatan yang terhubung kesetiap pulau mempunyai nama masing-masing, dan ini dia keenam nama jembatan itu jembatan pertama bernama tengku Fisabillilah, yang kedua Nara Singa, Ketiga Raja Ali Haji, kemudian Sultan Zainal Abidin, selanjutnyaTuanku Tambusar, dan yang terakhir Raja Kecik. Bukan hanya sejarah Barelang yang menarik, Suasana laut dengan angin yang sepoi-sepoi tak kalah menarik coba anda rasakan dari jembatan ini disore hari. Jika sore telah datang maka jembatan ini akan menjadi tempat berkumpul orang-orang disekitar Barelang, Mereka datang kemari hanya sekedar duduk berdua dengan kekasihnya atau menghabiskan senja dengan menatap pemandangan indah dari jembatan ini, bagi para turis ini juga tempat wisata menarik untuk mereka. Karena bila ke Batam tak ke Barelang sama saja belum berkunjung ke Batam begitulah masyarakat sekitar katakan.
Aku terkagum-kagum dengan jembatan ini sayangnya aku tak bisa menyusuri keenam jembatan yang ada, sekarang aku hanya duduk di atas jembatan pertama jembatan Barelang, menunggu berbuka adalah hal yang menyenangkan. Dari jembatan ini aku bisa melihat laut dengan pulau-pulaunya, selama ini aku hanya bisa menikmati keindahan-keindahan lewat membaca dan foto-foto sekarang aku benar-benar ada di tempat yang indah itu. Sepuluh menit lagi sudah akan tiba waktunya berbuka, kami mencari tempat makan. Tak sulit mencari tempat makan di Batam karena di pinggir-pinggir jalan banyak tersedia berbagai makanan samahalnya dengan di Jakarta, disini banyak terdapat penjual sate, pecel lele, masakan padang, dan macam-macam rumah makan. Kami berhenti di sebuah warung yang menyediakan sea food, aku memesan udang goreng dengan minumannya es jeruk dan Andika juga sama hanya saja dia memesan es teh obeng.
“teh obeng ini khasnya orang batam katanya” aku tidak bertanya apa istimewanya yang aku lihat hanya teh manis dengan es batu, ouh mungkin es batunya itu yang berbeda kalau kita menggunakan es batu biasa kalau teh obeng dia menggunakan es batu yang bulat memanjang lalu ditengahnya terdapat bolongan.
Setelah hari pertama aku mengunjungi barelang, Andika selanjutnya mengajakku mengunjungi Coastarina. Coastarina adalah wisata di Pesisir pantai Batam yang diresmikan tahun 2009, di coastarina kita bisa melakukan berbagai olahraga air misalnya berenang, naik banana boat, selain olahraga air kita juga bisa bermain bianglala yang letaknya diatas air, saat berada diatasnya kita bisa menatap tulisan COASTARINA terpampang besar sehingga dari jarak jauhpun kita bisa melihat tulisan tersebut. Dari coastarina kita juga bisa menikmati matahari tenggelam sangat menyenangkan, selain itu untuk masalah makanan disini kita tak perlu takut karena dipinggir pantai sudah ada tempat-tempat yang menyajikan berbagai makanan laut. Selain itu kita juga bisa melihat banyak patung binatang dan juga huruf-huruf yang dibuat dengan ukuran yang sangat besar dan diletakan ditempat-tempat berbeda diwilayah wisata coastarina. Coastarina memiliki panggung besar dan dipanggung besar coastarina inilah yang menjadi andalan untuk berbagai macam acara misalnya saja acara musik, acara-acara dari coastarina sendiri dan lainnya.
Tidak lupa juga Andika mengajak aku untuk shalat di masjid raya Batam, dan malam harinya kami bermain futsal di sebuah lapangan sintetis di daerah Batam centre. Setelah tiga hari berada di batam aku sudah ditunggu keluarga dikampung.
Pagi yang cerah dan hari ini aku harus melanjutkan perjalanan ke kampung halamanku, setelah kemarin pengamalaman pertama naik pesawat kali ini aku juga akan merasakan untuk pertama kalinya naik kapal marina, aku sampai satu jam sebelum keberangkatan segera aku memesan tiket yang mengarah ke guntung. Aku bisa juga mampir di Ferry International Batam Centre, pelabuhan yang terhubung langsung dengan Mega Mall melalui jembatan penyeberangan dari pelabuhan ke dalam Mall, pelabuhan yang hanya melayanai perjalanan international ke Malaysia dan Singapura.
Setelah waktu keberangkatan tiba aku kembali ke pelabuhan sekupang, dari sini aku akan menumpangi marina. Kata teman disebelahku biasanya kalau hari-hari menuju lebaran orang-orang penuh di pelabuhan ini tapi kali ini untung saja tak terlalu ramai masih ada kursi yang kosong. Selama perjalanan aku sudah melewati beberapa pelabuhan aku tidak tahu apa saja nama pelabuhan yang kutahu hanya pelabuhan pulau burung dan maro atau moro tak tahulah apa namanya?? Perjalanan selama dua jam sudah aku tempuh tiba juga. Aku hanya bermodalkan nomor telpon saja pulang ke kampung. Setelah sampai di pelabuhan HK guntung, aku coba untuk menelpon abang pertamaku, aku tidak mengenal wajahnya. Jadi hanya bermodal HP saja. Ada seorang pria yang terus memperhatikanku, kuangkat kedua tas besarku.
Tiba-tiba laki-laki itu memelukku” apa kabarnya de, sekarang udah besar ya?” ternyata ini abang kandungku. Aku tak bisa berkata apa-apa jujur saja aku serasa berjumpa dengan orang lain. Sampai dirumah semua keluarga sedang berkumpul, aku menghampiri ibu, lalu memeluknya, begitu juga keluarga yang lain tidak ada hal istimewa yang bisa aku katakan padahal ingin sekali mengatakan bahwa aku sangat merindukan mereka. Tapi aku terlalu canggung untuk mengatakan itu semua, lebih suka menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka daripada aku yang bercerita. Beberapa hari disini aku lebih banyak bepergian kerumah saudara-saudaraku, kata mama-ku agar aku kenal siapa saja paman-bibi-sepupu-dan keluarga-keluarga yang banyak, yang paling aku suka adalah saat menyeberang ke pelabuhan gembira sebuah daratan yang hanya berisi kebun kelapa dan berpuluh-puluh hektare kebun hanya ditempati beberapa orang saja, salah satu abangku yang tinggal disini. Baru kali ini aku bisa melihat kebun kelapa, yang seluas ini sangat luas. Bahkan kalau ingin minum air kelapa kita bisa langsung mengambilnya dari pohon.
Aku masih tidak bisa percaya padahal sekedar berpikir untuk kembali berpijak ditanah guntung adalah sebuah hal yang mustahil menjadi kenyataan. Guntung merupakan sebuah kecamatan di Kab. indra Giri Hilir yang terdiri dari mayoritas masyarakat melayu, lalu bugis, china, jawa, dan lain-lain. Biaya hidup di guntung sementara ini sangat mahal karena seluruh distribusi ke guntung melalui jalur laut yang sedikit lamban jadi pasokan barang-barang ke guntung adakala sangat minim dan membuat semua orang harus hemat. Guntung wilayah yang berada tepat dipinggir laut dengan satu pelabuhan besar yang diberi nama HK dan banyak pelabuhan kecil untuk menuju pulau-pulau sekitar, antara sambu penghasil santan kelapa dengan pabriknya yang terkenal besar karena mengekspor hasilnya hingga ke singapura. ada pulau burung, dan banyak lagi pulau sekitar. Untuk kehidupan di guntung masyarakat terkadang lebih memilih membangun rumah panggung bukan karena alasan tidak mampu membeli bahan beton namun lebih karena alasan alamnya, tanah gambut diguntung membuat masyarakat sulit untuk membangun rumah beton, karena tanah ini jika digali jarak satu meter dia akan muncul air dari galian itu dan tanah ini juga lembut jika kita letakkan beban yang berat diatasnya maka tanah ini akan jeblos ke dalam. Lalu masyarakat sekitar juga rata-rata mengandalkan air hujan untuk diminum dan mencuci sedangkan untuk mandi mereka menggunakan air perigi yaitu air tanah yang berwarna kecoklatan seperti warna air teh, air perigi ini mudah didapatkan mereka hanya tinggal menggali tanah sedalam dua meter dan air akan langsung terlihat, langsung bisa digunakan. Selain itu guntung saat ini baru memiliki satu rumah sakit yang menjadi andalan mereka dengan sebuah ambulance untuk mengangkut jenazah, untuk transportasi sementara ini masyarakat guntung menggunakan kendaraan bermotor karena mobil tidak memungkinkan untuk beroperasi diguntung alasannya adalah infrastruktur yang masih kacau.
Untuk wisata guntung memiliki tempat wisata kolam, kolam merupakan tempat wisata yang terdiri dari tujuh kobangan air yang luasnya kira-kira 15x20 meter, wisata ini akan sering dikunjungi disaat sore hari atau akhir pekan disaat mereka libur kerja atau sekolah. Yang menarik dari kolam adalah karena sebelum wisata ini bisa digunakan untuk tempat reakreasi kolam merupakan tempat hidup buaya, karena masyarakat resah dan takut akan terjadi hal-hal yang dapat menganggu kehidupan mereka akhir mereka membunuh buaya-buaya itu lalu menguburkannya didekat salah-satu kolam, dan kuburan buaya itu menjadi hal menarik untuk dikunjungi. Tapi ada sedikit masalah, untuk mencapai wisata kolam ini aku harus melalui jalan yang cukup jauh dengan keadaan jalan yang tidak layak untuk dilalui. Misalnya saja jalan yang bersemen hanya selebar satu meter harus dilalui dua motor yang lalu-lalang, terkadang tak semua jalan rapi ada juga jalan yang semennya sudah hancur bahkan berlubang yang ukurannya sangat besar sehingga untuk melewatinya kita harus pelan-pelan membawa kendaraan motor.

Orang guntung akan bilang "bukan orang guntung jika belum mencapai kolam" itulah yang membuat orang yang datang ke guntung menuju kolam.
Dan itulah tentang perjalanan pulang kampung pertamaku setelah 12 tahun tak pernah pulang, setelah kepulangan ini aku tak merasa berbeda lagi dari yang lainnya karena aku sudah berjumpa dengan ibu, nenek, dan semua keluarga dikampung. Tapi ada satu hal yang membuat aku merasa malu pulang ke kampung aku lupa dengan bahasa melayu, aku sudah tak bisa lagi melafalkan kata-kata dalam bahasa melayu padahal aku ingin sekali menguasainya. Setelah ini aku akan selalu merindukan rumah panggung, tanah gambut, air perigi, duduk sore hari dipinggir laut, dan semua tentang guntung.
Semua barang sudah aku kemas, juga rasa rindu yang selama ini aku pendam kini aku kemas lagi untuk aku bawa lagi ke Jakarta. Pagi ini aku harus sudah kembali ke Jakarta, sialnya hari ini, ibuku tak sempat mengucapkan kata-kata perpisahannya padaku begitu pula aku karena saat datang lalu membeli tiket marina, kapal ini langsung berangkat menuju batam. Ibu aku akan selalu merindukanmu, tapi aku tidak akan mau menunggu untuk ke-12 tahun lagi untuk berjumpa lagi dengan semuanya, mungkin tahun depan aku akan kembali!!!

                                                ************************

Minggu, 30 Oktober 2011

Nasib Tragis Mantan Atlet


Seorang yang berbakat, terampil, dan berprestasi adalah milik seorang atlet dan sebuah cita-cita yang didambakan para pendatang baru yang terjun ke dunianya masing-masing. Setiap atlet yang memberikan prestasi mendunia untuk bangsanya akan mendapat pujian  setinggi langit, bak pahlawan sepulangnya dari menjuarai suatu kejuaraan dia akan disambut meriah dan dibangga-banggakan. Namun masa kejayaan mereka yang telah berlalu dan termakan usia yang tidak bisa dipungkiri, maka akan ada masa sulit bahkan tragis bagi kehidupan mereka.  Kadang masa sulit itu membuat mereka hanya tersisa nama saja, dan tak dikenal lagi bahkan menjadi begitu tak berharga bagi bangsanya. Prestasi-prestasi mereka yang segudang tak nampak hilang tertelan waktu. Saat semuanya tak lagi berarti maka kemasyurannya hanya setitik kecil yang jadi tak berharga. Dan inilah kisah tragis mantan atlet dunia, pahlawan yang terbuang:

1.       Ellyas Pical (juara tinju dunia kelas bantam yunior versi IBF)
Petinju yang lahir di saparua-ambon, 24 maret ini merupakan juara dunia dan petinju profesional pertama dari indonesia yang membuat bendera indonesia dikenal pertama kali di dunia internasional. Pada tahun 1985-lah dia merengkuh gelar juara pertamanya yang mengharumkan nama bangsa indonesia. Sejak usia tiga belas tahun dia sudah menggeluti dunia tinju namun karena mendapatkan tentangan dari orang tuanya akhirnya dia memutuskan untuk berlatih sembunyi-sembunyi. Petinju amatir yang bermain dikelas terbang kerap menjadi juara dimulai dari tingkat kabupaten sampai dengan kejuaraan piala presiden telah dia juarai. Karir profesionalnya dimulai tahun 1983 dalam kelas bantam junior dan sejak saat itu banyak prestasi tingkat dunia dia miliki. Dan dialah petinju profesional pertama yang meraih gelar juara di luar negeri. Dan karir profesionalnya dia telah meraih rekor 20 kali kemenangan, 11 K.O, 1 Seri, dan 5 kali kalah. Langkahnya akhirnya terhenti terserah menyerah pada petinju thailand dengan K.O pada ronde 14 pada tahun 1987. Sejak saat itulah akhirnya sedikit demi sedikit dia menyingkir dari ring tinju, setelah pensiun sangat mengenaskan dia yang tidak sampai tamat SD harus bekerja sebagai petugas keamanan disebuah diskotik sungguh memprihatinkan seorang juara dunia akhirnya jatuh ke dalam keadaan yang tak sempat terlintas dipikirannya. Karena kasus narkoba sang juara mendekam di penjara selama 7 bulan, Namun karena kesabaran dia menjalani kehidupannya ketika dibebaskan, dia diterima bekerja di KONI pusat sebagai asisten Agum Gumelar.
2.      Rahman (juara tinju nasional)


Petinju berbakat asal sulawesi utara ini menjalani hidup penuh dengan cobaan sampai tiba klimaksnya dia mengakhiri hidup dengan bunuh diri di rumah pamannya di palembang. Rahman merupakan kandidat kuat sebagai juara dunia dari indonesia pada masanya namun keluar-masuk penjara karena narkoba dan kasus penganiayaan membuat karirnya hancur tak tentu arah. Karena kasus itu juga dia mendapati julukan sebagai ’litle tyson’. Pada 22 februari 2007 Petinju berdarah manado-palembang ini ditemukan tewas dikusen pintu rumah pamannya. Kematiannya dikarenakan depresi yang berlebihan, ketergantungan narkoba, dan juga msalah perceraian kedua orang tuanya sejak dia masih muda juga menjadi penyebabnya, hingga rahman tidak lagi mampu menjalani kehidupan seperti biasanya. Calon juara dunia itupun berakhir dengan kisah sedih kematiannya.

3.      Yuni Astuti (atlet bulutangkis nasional)
Pebulutangkis era 80-an ini telah menggondol banyak prestasi dan puncaknya pada tahun 1985, yuni yang mewakili DKI di PON ke-11 mendapatkan medali perak pada cabang bulutangkis ganda. Karena prestasi gemilangnya ditahun 90-an presiden soeharto sempat menawarkan padanya beasiswa POLWAN. Kegemilangan hanya tinggal cerita dan kenangan saja semuanya hancur karena sebuah insiden yang menyebabkan kaki kanannya lumpuh dan menghilangkan seluruh impian masa kecilnya selama ini. Karena insiden itupun yuni menyadari jika kehidupan ini layaknya roda selalu berputar terkadang ada diatas tapi ada saatnya kita juga berpijak ditanah. Tidak mungkin lagi kembali kedunia bulutangkis akhirnya yuni memaksimalkan bakatnya yang lain yaitu bernyanyi, seorang juara mengakhiri kisahnya menjadi pengamen. Sungguh Naas.

4.      Ray William (mantan pebasket NBA)
Ray William telah bermain untuk enam tim yang berbeda di NBA, setelah itu dia memutuskan untuk pensiun dari dunia basket pada tahun 1987, dia memutuskan pensiun lebih awal dan mendapatkan pesangon sebesar 200 ribu dolar atau sekitar 2 miliar rupiah. Usai pensiun william terus mengatasi krisis finansial dalam kehidupannya dan karena itu juga dia harus merelakan kehilangan keluarganya. Berbagai pekerjaan dia jalani menjadi apartement pemeliharaan manusia yang kompleks, pelatih basket perempuan paruh waktu hingga menjadi tukang roti, dia juga mendapatkan menerima hibah dari asosiasi pemain NBA pensiunan sebesar 100 juta rupiah tapi semua itu sama sekali tidak bisa memperbaiki kehidupannya. Selama setahun william sempat menghabiskan hidupnya menganggur dan menjadi tuna wisma di Florida. Akhirnya dia mengambil posisi sebagai spesialis reakreasi di kota New York pada 2010.

5.      Zhang Shangwu (atlet senam China)
     Nasib tak pernah ada yang tahu kapan akan berubah begitulah yang dirasakan oleh pesenam muda china ini. Sebelumnya dia sempat digadang-gadang akan menjadi pesenam terbaik china setelah mendapatkan dua medali emas pada universiade, olimpiade untuk mahasiswa. Tapi cedera telah membunuh karirnya sebagai pesenam, ditahun 2002 dia pensiun. Tingkat pendidikan yang rendah membuat zhang hanya menjadi pelayan restoran, pekerjaan itu tak bertahan lama dia berganti pekerjaan di panti jompo lagi-lagi cedera yang menghentikan zhang. Biaya hidup yang serba mahal membuat zhang tak punya cara untuk mencukupi sampai akhirnya dia ditangkap karena mencuri dan dipenjara selama 5 tahun. Tidak memiliki cara apapun lagi untuk bekerja akhirnya zhang memutuskan turun ke jalanan untuk menjadi pengemis. Tapi permainan nasib kembali ditunjukkan, seorang penggemarnya mengenali wajah zhang saat memamerkan kebolehan senamnya dipinggir jalan, detik itupun dimulailah kisahnya dimuat di berbagai media. Setelah itu dia mendapatkan banyak tawaran kerja bahkan dari seorang pengusaha terkaya negeri tirai bambu itu.
6.      Zou Chunlan (atlet angkat besi wanita China)
     Atlet angkat besi china ini setelah pensiun terpaksa harus menjadi pembersih wc umum untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Zou rela meninggalkan bangku sekolahnya saat usia 13 tahun demi menjadi atlet angkat besi profesional ditahun 1980. Dia juga tidak pernah berpikir tentang kehidupan setelah pensiun sebagai atlet nantinya, kenyataan memang begitu pahit. Pengorbanannya mengharumkan nama bangsa dengan empat medali emas dan beberapa medali lagi tak ada artinya setelah dia pensiun. Setelah pensiun dia hanya bisa menekuni pekerjaan yang menggunakan kekuatan fisik saja misalnya, bekerja didapur angkat besi tim putri, membawa karung di perusahaan konstruksi, menjual kebab domba di pinggir jalan, sampai menjadi pemijat di sebuah pemandian umum yang hanya memberikan penghasilan sebesar 500 yuan perbulan. Zou menetap di sebuah kamar yang berukuran 5 meter persegi bersama suaminya. Kehidupan zou semakin diperparah disebabkan oleh penyakit yang diderita, penyakit yang membuat tubuhnya berubah seperti laki-laki misalnya suaranya yang berubah, lalu rambutnya yang menjadi kasar, tumbuh bulu kumis dan jenggot yang membuat dia harus sering-sering bercukur itu semua disebabkan karena terlalu sering menggunakan obat-obat penambah stamina saat masih menjadi atlet. Keberuntungan masih menaunginya dia mendapatkan bantuan dari salah satu LSM untuk membuka usaha pencucian pakaian.


7.       Sergio Lopes Segu ( mantan pemain Barcelona ) 
Sergio merupakan gelandang sukses barcelona di tahun 80-an, dia pernah membawa barcelona menjuarai        piala winner tahun 1989. Sergio yang harus pensiun dini karena cedera yang dia derita membuat dia merasa depresi berlebihan kemudian ditambah lagi dengan kehidupan rumah tangganya yang hancur berantakan membuat sergio sulit menjalani kehidupan secara normal. Sampai akhirnya dia nekat menabrakan diri pada sebuah kereta yang sedang melaju kencang. Dan diusianya yang ke-39 kehidupan sergio berakhir.




Jumat, 23 September 2011

Jalan-jalan ke COASTARINA

Coastarina adalah wisata di Pesisir pantai Batam yang diresmikan tahun 2009, di coastarina kita bisa melakukan berbagai olahraga air misalnya berenang, naik banana boat, selain olahraga air kita juga bisa bermain bianglala yang letaknya diatas air, saat berada diatasnya kita bisa menatap tulisan COASTARINA terpampang besar sehingga dari jarak jauhpun kita bisa melihat tulisan tersebut. Dari coastarina kita juga bisa menikmati matahari tenggelam sangat menyenangkan, selain itu untuk masalah makanan disini kita tak perlu takut karena dipinggir pantai sudah ada tempat-tempat yang menyajikan berbagai makanan laut. 

Ketika tiba dipintu masuk dengan berjalan kaki menuju kedalam maka kita akan disambut oleh banyak patung-patung hewan di sepanjang jalan menuju ke pantai, selain patung-patung hewan yang menarik itu ada juga huruf-huruf besar yang disuguhkan ditempat ini, huruf-huruf itu bahkan muat untuk tempat istirahat kita ketika lelah. Semakin kedalam kita akan menemukan semakin banyak hal menarik, tempat ini sepertinya didesain agar beda dari tempat wisata lainnya agar menjadi unik dan dikunjungi oleh banyak wisatawan.  Semakin dalam kita akan menemukan sebuah panggung besar, dipanggung besar coastarina juga merupakan tempat yang menjadi andalan untuk berbagai macam acara yang diadakan oleh pengurus tempat wisata ini misalnya saja konser musik, dan acara lainnya. Disinilah mungkin tempat intinya karena dekat dengan panggung terdapat bianglala yang cukup besar dibangun diatas air jadi terlihat seperti kincir angin pembangkit tenaga listrik. Seandainya kita berada di ujung atas biang lala maka kita bisa menikmati pemandangan laut yang luar biasa. Jadi jika tiba dibatam cobalah untuk singgah ke COASTARINA.

My Village (Sungai Guntung)







Berpikir untuk kembali berpijak ditanah guntung adalah sebuah hal yang mustahil yang kembali menjadi kenyataan. Guntung merupakan sebuah kecamatan di Kab. indra Giri Hilir yang terdiri dari mayoritas masyarakat melayu, lalu bugis, china, jawa, dan lain-lain. Biaya hidup di guntung sementara ini sangat mahal karena seluruh distribusi ke guntung melalui jalur laut yang sedikit lamban jadi pasokan barang-barang ke guntung adakala sangat minim dan membuat semua orang harus hemat. Guntung wilayah yang berada tepat dipinggir laut dengan satu pelabuhan besar yang diberi nama HK dan banyak pelabuhan kecil untuk menuju pulau-pulau sekitar, antara sambu penghasil santan kelapa dengan pabriknya yang terkenal besar karena mengekspor hasilnya hingga ke singapura. ada pulau burung, dan banyak lagi pulau sekitar. Untuk kehidupan di guntung masyarakat terkadang lebih memilih membangun rumah panggung bukan karena alasan tidak mampu membeli bahan beton namun lebih karena alasan alamnya, tanah gambut diguntung membuat masyarakat sulit untuk membangun rumah beton, karena tanah ini jika digali jarak satu meter dia akan muncul air dari galian itu dan tanah ini jika lembut jika kita letakkan beban yang berat diatasnya maka tanah ini akan jeblos ke dalam. Lalu masyarakat sekitar juga rata-rata mengandalkan air hujan untuk meminum dan mencuci sedangkan untuk mandi mereka menggunakan air perigi yaitu air tanah yang berwarna kecoklatan seperti warna air teh, air perigi ini mudah didapatkan mereka hanya menggali tanah sedalam dua meter air ini akan langsung terlihat dan bisa digunakan.



Selain itu guntung saat ini baru memiliki satu rumah sakit yang menjadi andalan mereka dengan sebuah ambulance untuk mengangkut jenazah, untuk transportasi sementara ini masyarakat guntung menggunakan kendaraan bermotor karena mobil tidak memungkinkan untuk beroperasi diguntung karena alasan infrastrukturnya. Untuk wisata guntung memiliki tempat wisata kolam, kolam merupakan tempat wisata yang terdiri dari tujuh kobangan air yang luasnya kira-kira 15x20 meter, wisata ini akan sering dikunjungi disaat sore hari atau akhir pekan disaat mereka libur kerja atau sekolah. Yang menarik dari kolam adalah karena sebelum wiasata ini bisa digunakan untuk tempat reakreasi kolam merupakan tempat hidup buaya, karena masyarakat resah dan takut akan terjadi hal-hal yang dapat menganggu kehidupan mereka akhir mereka membunuh buaya-buaya itu lalu menguburkannya didekat salah-satu kolam, dan kuburan buaya itu menjadi hal menarik untuk dikunjungi. Tapi ada sedikit masalah, untuk mencapai wisata kolam ini kita harus melalui jalan yang cukup jauh dengan keadaan jalan yang tidak layak untuk dilalui. 

Orang guntung akan bilang "bukan orang guntung jika belum mencapai kolam" itulah yang membuat orang yang datang ke guntung menuju kolam.

Kamis, 22 September 2011

JALAN-JALAN KE JEMBATAN BARELANG

Inilah Barelang jembatan yang menghubungkan beberapa pulau yang berawal dari Batam dengan pulau disekitarnya. Nama Barelang didapat dari singkatan dari ketiga pulau yang saling terhubung yaitu BA-tam, RE-mpang, ga-LANG. Namun pulau-pulau yang terhubung tak hanya ketiga pulau ini saja, diantaranya dari pulau Batam-Tonton-Nipah- Rempang- Galang- Galang Baru. Ada satu hal lagi yang menarik dari jembatan ini adalah walaupun namanya Barelang namun setiap jembatan yang terhubung kesetiap pulau mempunyai nama masing-masing, dan ini dia keenam nama jembatan itu jembatan pertama bernama tengku Fisabillilah, yang kedua Nara Singa, Ketiga Raja Ali Haji, kemudian Sultan Zainal Abidin, selanjutnyaTuanku Tambusar, dan yang terakhir Raja Kecik. Bukan hanya sejarah Barelang yang menarik, Suasana laut dengan angin yang sepoi-sepoi tak kalah menarik coba anda rasakan dari jembatan ini disore hari. Jika sore telah datang maka jembatan ini akan menjadi tempat berkumpul orang-orang disekitar Barelang, Mereka datang kemari hanya sekedar duduk berdua dengan kekasihnya atau menghabiskan senja dengan menatap pemandangan indah dari jembatan ini, bagi para turis ini juga tempat wisata menarik untuk mereka. Karena bila ke Batam tak ke Barelang sama saja belum berkunjung ke Batam begitulah masyarakat sekitar katakan. Jadi ketika tiba dibatam jangan buang waktu untuk mengunjungi barelang. 

Dari jembatan ini kita bisa melihat pemandangan yang cukup memanjakan mata kita bisa melihat beberapa pulau yang tampak seperti dalam lukisan tapi kali ini kita melihatnya sebagai lukisan yang nyata, ditempat ini juga banyak terdapat para pedagang yang mengais rejeki dari para pengunjung, Jembatan ini luar biasa karena dia terhubung dengan beberapa pulau, itulah keistimewaannya dari jembatan-jembatan lainnya. Tidak sulit untuk menemukan jembatan ini semua orang di batam tahu jalan menuju ke tempat ini, dan angkutan yang menuju ke jembatan ini juga banyak, anda bisa menggunakan angkot bisa, atau mau yang lebih nyaman menggunakan taksi, atau jika ingin melihat pemandangan sekitar dan menikmati hembusan angin bisa juga menggunakan ojek dari simpang barelang tarifnya mungkin paling mahal hanya Rp 10.000,-.Jadi tertarikkah anda langsung melihat jembatan ini.