Senin, 26 November 2012

RAHASIA HATI

siapa yang tahu isi hati kita, tidak seorangpun tahu! hanya kita dan tuhan yang akan tahu, cuma kita dan tuhan saja yang akan tahu. Itulah yang aku rasakan untuk seorang dia yang tidak pernah tahu apa yang ada didalam hatiku, sebuah rahasia yang aku simpan sangat rapat tanpa celah telah aku kunci dan kubuang kuncinya didasar hidupku agar tidak ada lagi yang menemukannya. Kita selalu bersama hanya engkau tidak tahu rasa yang sedang bergolak didalam hatiku, kita bersama sayangnya engkau asyik dengan yang lain, aku hanya sebatas bangku tempat kau duduki, tembok tempat kau bersandar, meja tempat kau telungkupkan tangan kadang menulis tentang indahnya dunia, atau sekedar komedi lucu yang bisa menjadikanmu tertawa sepanjang waktu tidak untuk cinta. Jadi apa gunanya semua yang aku perbuat hanya mendapatkan tawa, aku inginkan cinta, aku ingin hatinya. Biarlah bila dia belum sadar, biarlah ini menjadi rahasia yang aku simpan, semua nantinya dia tahu dan cepat menyadari

Rabu, 21 November 2012

MENUJU BANGKU KULIAH

Satu tahun sudah saya lulus dari SMK, selama setahun ini saya habiskan untuk bekerja mencari kesibukan sebelum masuk ke dunia perkuliahan, saya telat masuk ke universitas karena belum mempunyai kelengkapan untuk masuk dan harus menunda keinginan untuk masuk ke dunia perkuliahan. Dalam setahun ini saya sudah bekerja dan mengumpulkan uang, melengkapi semua persyaratan, dan saya siap untuk masuk ditahun ini. Tapi saya bekerja dari pagi hingga sore, maka saya terpaksa harus memilih kuliah reguler sore. Tidak mengapa karena itupun merupakan kesempatan yang baik saya masih tetap bisa bekerja sambil kuliah.
Untuk kali ini semua hal tidak lagi seperti dulu, jika dulu segala kebutuhan untuk pendidikan orangtua yang mengurusi dari kelengkapan persyaratan hingga uang bayarannya, sekarang tidak lagi semua harus sudah bisa saya tangani. Dari mulai mendaftarkan diri, saya berangkat sendiri, kemudian mengikuti tes ujian sayapun harus pergi sendiri karena tidak ada satu temanpun yang masuk ke universitas yang sama dengan saya karena mereka sudah masuk sejak setahun yang lalu, saya yang telat setahun terpaksa harus belajar melakukan semuanya seorang diri. Saya tidak memungkiri memilih universitas indraprasta (unindra) karena berbagai timbangan dari biaya hingga tempat yang strategis, untuk biaya kita tidak harus memaksakan mengeluarkan biaya yang banyak untuk bisa masuk ke dunia kuliah, kampus unindra juga tidak memakan waktu yang banyak dari rumah saya. Jadi memilih unindra adalah hal yang tepat.
Saya melihat jam didinding kantor, waktu sudah menunjukkan pukul 12.00, saya harus segera menuju kampus unindra untuk mengikuti ujian tes masuk ke unindra. Saya meminta izin dari kantor untuk bisa pulang lebih awal setelah mendapat izin saya langsung berangkat ke kampus unindra. Dengan sedikit terburu-buru akhirnya saya sampai juga di kampus! Pertama kali sampai saya sudah menyaksikan banyak orang yang sedang berkumpul, mungkin mereka juga adalah calon mahasiswa juga yang akan mengikuti tes hari ini. Saya segera memarkir motor dan mencari ruangan tempat tes, saya kira saya sudah telat masuk ke ruang tes ternyata ruangan ini belum terlalu ramai, dan masih harus menunggu pengawas untuk kelas ini. Dalam diri memang ada sedikit rasa grogi, saya selalu merasa gugup setiap mendengar kata tes, karena itu adalah tempat dimana kita akan menentukan hasil, hasil nilai dan juga hasil yang menentukan diri kita. Sempat juga terbersit perasaan jika saya tidak diterima di unindra maka saya akan meneruskan bekerja saja dan akan mengulang lagi ditahun depan karena didalam pikiran saya tidak lagi ada universitas cadangan selain unindra, jadi saya akan tetap menunggu sampai bisa masuk disini.
Setelah sekitar tiga puluh menit saya didalam kelas akhirnya pengawasnya datang juga, berbicara tidak terlalu banyak, hanya sekedar tentang tatacara mengerjakan soalnya lalu segera membagikan soal kepada para peserta ujian. Saya memulai membuka soal dengan bismillah, semoga soal ujian tidak terlalu sulit agar saya bisa mengerjakannya. Saya membolak-balik soal dan melihat-lihat isi soalnya, ternyata soal ini berisi 15 soal matematika, 35 soal bahasa indonesia, 50 soal bahasa inggris kami harus menyelesaikannya dalam waktu 2 jam mulai dari sekarang pukul 13.00. Soal matematika sedikit menyulitkan, saya memang lemah untuk hal berhitung apalagi sudah setahun tidak menemukan soal-soal seperti ini. Terkahir kali tahun lalu saat akan menghadapi ujian nasional saya mendapatkan soal yang sama dan kini saya sudah lupa bagaimana cara menyelesaikannya. Saya sudah berhasil melewati 15 soal awal dengan waktu yang sangat lama, lalu saya masuk ke soal bahasa indonesia ini tidak terlalu sulit namun butuh ketelitian, hanya butuh waktu sebentar saya berhasil menyelesaikannya waktu yang tersisa tinggal kurang lebih 40 menit saya harus menemukan 50 jawaban lagi untuk bahasa inggris, untuk bidang ini saya juga tidak menguasainya jadilah saya hanya menebak-nebak saja jawaban. Saat waktu tersisa sepuluh menit didalam kelas hanya saya dan beberapa teman, calon mahasiswa yang lainnya sudah selesai mengerjakan, fokus saya pun hilang dan untuk beberapa soal yang tersisa saya selesaikan dengan asal saja karena sudah tidak ada gunanya lagi karena fokus sudah tidak ada. Akhirnya saya selesai juga, setelah itu saya langsung keluar kelas dan segera untuk pulang.
Sesampainya dirumah saya langsung terpikir kembali tentang tes tadi, semoga saja hasilnya nanti memuaskan. Seminggu yang akan datang baru pengumumannya bisa diterima oleh semua calon mahasiswa. Saya sudah menyiapkan rencana cadangan jika saja nantinya saya gagal masuk ke unindra, tapi sudahlah saya akan mulai meyakinkan diri jika saya pasti bisa diterima di unindra, lihat saja seminggu yang akan datang.
Saya kembali menjalankan aktivitas seperti biasa untuk menunggu pengumuman, bekerja seperti biasa, dan melakukan segalanya seperti biasa hanya saja ada sesuatu yang belum tuntas didalam perasaan karena belum mendapatkan hasil dari tes tapi itu adalah bagian menyenangkannya. Karena adanya bagian itu jadi ada rasa yang ingin terus membuat semangat agar tetap berusaha.
Hari ini saya akan melihat hasilnya, saya tidak perlu jauh pergi ke kampus karena dari website unindra saya sudah membaca jika pengumuman hasil tes juga bisa dilihat dari website unindra, saya membuka pengumuman penerimaan mahasiswa S1 unindra diwebsite, saya mencari bidang tehnik informatika, tapi sayangnya belum bisa dilihat saya mencoba untuk melihat bidang yang lain ternyata bisa. Kenapa tehnik informatika tidak bisa dilihat secara online, sudahlah nanti sore saya akan mencoba lagi mungkin hasilnya belum di masukkan kedalam website. Sore harinya saya mencoba lagi hasilnya masih sama, mungkin besok saya harus ke kampus langsung untuk melihat hasil tesnya.
Pagi hari ini serasa sangat berbeda karena saya berencana untuk pergi ke kampus melihat hasil tes apakah saya lulus tes atau tidak, apakah saya diterima atau tidak. Tapi satu hal yang pasti yang saya harapkan adalah saya lulus dan diterima agar segera mendapatkan kepastian dan ketenangan tidak lagi terpikirkan tentang kuliah lagi, tapi langsung bisa mengikuti kegiatan perkuliahan. Setelah mandi dan rapi dengan pakaian saya sengaja hari ini izin dari kantor untuk melihat hasil tes. Tapi sebelum berangkat saya kembali mencoba melihat secara online dari website unindra, saya membuka jurusan tehnik informatika, sudah bisa syukurlah! Saya lihat satu persatu nama sudah nomor urut ke 600 saya belum menemukan nama saya, saya terus melihat lagi hingga 700 tapi belum juga ada nama saya, sampai akhirnya saya mendapati nama saya ada di urutan 824, hati terasa sangat lega, semuanya menjadi ploongg! Tenang dan menyenangkan tidak lagi ada beban. Alhamdulillah akhirnya saya bisa juga menikmati kebahagiaan ini, setelah setahun tertunda akhirnya saya bisa juga masuk ke dunia perkuliahan. Buat saya pendidikan adalah hal yang utama jadi diterima ditempat ini adalah hal yang sangat penting karena cara pandang kita dan kehidupan kita akan lebih baik jika kita lebih terdidik jadi semua ini sangat berarti.
Hari baru ini juga berbeda saya menjadi lebih bersemangat lagi, lebih lagi dan lebih lagi, saya akan ke kampus untuk melanjutkan langkah selanjutnya untuk bisa menjadi mahasiswa di unindra saya harus melunasi administrasi yang sudah ada, saya berangkat ke kampus untuk melunasinya. Sesampainya dikampus saya menemukan banyak sekali orang berkumpul disini, saya coba bertanya kepada mereka. Oh! Ternyata mereka adalah calon mahasiswa gelombang kedua yang sedang mengantri kartu untuk bisa ikut ujian. Untunglah saya sudah selesai melalui tahap ini, saya harus melalui banyaknya orang, didalam kepadatan ini saya berhasil lulus dan langsung coba bertanya pada karyawan yang saya temui tentang administrasi, setelah itu dia balik bertanya saya mengambil jurusan apa? Saya sebutkan tehnik informatika, dan dia hanya menjawab “lihat pengumuman dipintu ya mas!” saya langsung menuju pintu yang dimaksud ditengah kepadatan para calon mahasiswa saya membaca pengumuman, ternyata untuk pembayaran bagi calon mahasiswa yang sudah lulus di atur waktunya tidak sembarangan, untuk jurusan tehnik informatika akan mendapatkan gilirannya sendiri. Saya harus menunggu beberapa hari lagi untuk bisa membayar administrasi. Mungkin ini sebagai langkah agar tidak terjadi kepadatan disaat pembayaran. Ya sudahlah! Saya kembali pulang dan menunggu lagi!
Karena suatu masalah saya harus keluar dari tempat kerja, saya harus berhenti! Saya tidak ambil pusing, mungkin diwaktu yang lain saya akan kembali bekerja. Sementara saya akan fokus untuk pendidikan dahulu, mungkin dengan belajar yang lebih baik lagi saya akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik nantinya. Hari ini saya harus kembali ke kampus untuk menyelesaikan masalah administrasi. Sesampainya dikampus saya sudah mendapatkan antrian yang cukup panjang, saya langsung mengambil nomor antrian dan mencari tempat untuk menunggu, disaat saya berjalan ada seseorang yang menyapa
woy ngapain lo?” oh! Ternyata teman SMK dulu, saya menyambut dia dengan tawa karena kami selalu seperti ini jika sudah berkumpul selalu banyak candaan yang keluar. Dia memang sudah lebih dulu masuk ke unindra. Kebetulanlah saya masih harus menunggu antrian yang cukup panjang, teman saya juga mengajak untuk mencari warung untuk sekedar minum es teh manis yang dibumbui dengan bincang-bincang. Teman saya ini sekarang sudah semester 3, kami yang dulu satu angkatan, sekarang saya harus mengakui jika dia adalah senior saya. Dia masuk di reguler pagi dengan jurusan yang sama, saya banyak bertanya tentang jurusan ini. Sekitar tiga puluh menit kita bertukar cerita setahun ini tentang berbagai macam kegiatan yang kami lalui, saya melihat dia sangat menikmati dunianya di tempat ini, saya langsung kembali ke tempat pembayaran. Saya datang tepat waktu saya hanya tinggal menunggu dua nomor lagi saja setelah itu mendapat giliran, dan giliran saya tiba.
Keluar dari kampus saya merasakan lega selanjutnya, sekarang tinggal menunggu waktu kuliah tiba, semua persyaratan sudah selesai. Saya melajukan sepeda motor dengan kecepatan yang biasa saja sambil menikmati jalan jakarta siang hari. Ini jakarta dengan kemacetannya dengan kepadatannya dengan segala hal negatifnya ada disini tapi juga banyak hal positif yang ada disini, jakarta kota yang seimbang baik-buruknya. Tanpa jakarta perputaran ekonomi indonesia akan sulit berjalan jadi masih ada hal yang harus kita syukuri dari sembrawutnya jakarta. Jakarta berantakan juga karena kita, jadi jakarta juga bisa menjadi rapi juga karena kita, nah! Mari mulai dari diri sendiri untuk merapikan jakarta. Jika saja semua orang sadar akan kesalahan kecil dari mereka yang membuat jakarta berantakan! Contohnya saja yang baru saya lihat seorang pengendara motor menerobos lampu merah yang sudah jelas hal yang yang bisa merugikan, jika saja terjadi tabrakan maka dia akan menciptakan kemacetan. Orang-orang dengan tanpa beban dipinggir jalan saya lihat membuang sampah pada got-got dan saluran air dengan sembarangan bagaimana jakarta tidak banjir jika mereka saja cuek akan kebersihan saluran airnya dan menjadikan saluran air sebagai tempat sampah ini yang menyebabkan saluran air tersumbat dan tidak lancar maka wajarlah jika jakarta akhirnya terkena bencana banjir. Setelah bencana banjir terjadi maka warga akan menuntut pemerintah karena kurangnya perhatian pemerintah pada saluran air yang buruk di ibu kota padahal jika dikembalikan lagi bukan salah seorang gubernur karena dia tidak membuang sampah sembarangan pada saluran air. Bukankah warga sendiri yang tidak merawat lingkungannya, jika sadar kenapa harus menyalahkan pemerintahan. Sudahlah! Kenapa saya harus memikirkan jakarta penat ini.
Jadwal kuliah akan berlangsung usai bulan ramadhan, sekarang saya sudah menjalani tiga minggu berpuasa dibulan suci ini. Sebelum memasuki dunia kuliah saya berniat untuk berlibur terlebih dahulu, besok saya akan berangkat ke bali bersama beberapa teman, saya akan berlibur ke bali untuk beberapa hari dan setelah itu akan dilanjutkan ke lombok ke kampung halaman teman saya ini. Saya yang belum pernah pergi ke bali sangat menginginkan berangkat kesana karena selama ini saya hanya bisa menyaksikan bali dari koran dan televisi saja, secara langsung saya belum pernah kali ini saya mendapatkan sebuah kesempatan yang tidak akan saya lewatkan. Liburan saya kali ini akan lebih hemat karena saya tidak perlu memikirkan tentang biaya penginapan dan makan karena nantinya saya akan menumpang dirumah teman, yang perlu saya keluarkan hanya ongkos pulang-perginya saja.
Pukul 05.00 saya sudah tiba di bandara, untuk sampai bandara kami butuh waktu satu setengah jam. Pesawat kami akan berangkat pukul 06.25, sambil menunggu saya dan teman-teman mencari mushola untuk shalat subuh.
Kami sudah sampai dibali, akhirnya saya bisa juga menginjakkan kaki dibali, saya akan menuju ke monang-maning, rumah paman teman saya ini. Setelah tiba kami langsung beristirahat saya langsung merebahkan tubuh dicuaca panasnya bali, belum lagi kami masih harus menahan haus dan laparnya berpuasa. Sudah dua hari kami berada di sini, menggunakan motor sang pemilik rumah saya dan teman baru bisa sampai di pantai sanur dan kuta, sayang sekali waktu kami berada disini sudah habis karena kami harus melanjutkan perjalanan ke karang asem sebuah wilayah dekat pelabuhan padang bai, pelabuhan yang akan kami gunakan untuk menyeberang ke pelabuhan lembar di lombok. Masih banyak tempat wisata dibali yang belum kami kunjungi tapi karena waktu kami sempit dengan terpaksa kami berangkat ke karangasem. Di karangasem kami menginap dirumah kakek teman, ternyata diseberang perkampungan ujung pesisi ini terdapat sebuah taman peninggalan kerajaan karangasem, saya dan teman menyempatkandiri mengunjungi taman dengan arsitektur yang beragam, menurut sejarah arsitektur taman ini dibuat oleh orang belanda, dan cina. Jadi jelas tampak beragam corak bangunan ditaman yang dulu menjadi tempat menerima tamu raja karangasem ini. Kita bisa menemui gaya eropa pada beberapa bangunan, kita juga akan menemui beberapa corak bangunan cina contohnya ruang persegi delapan, dan yang sangat jelas adalah banyak ukiran khas masyarakat bali kuno terdapat pada dinding-dinding bangunan. Jadi taman ini memiliki seni arsitektur bangunan yang luar biasa.
Hari ini saya sudah berada di pelabuhan padang bai hanya butuh uang 35 ribu untuk bisa menyeberang ke lembar, lombok. Saya menemui banyak bule yang mungkin berhemat menggunakan kapal biasa untuk menyeberang dibandingkan dengan naik boat yang harus mengeluarkan biaya yang lebih besar. Karena ini sedang arus mudik, kapal jadi sangat ramai dan dipadati oleh banyak warga yang ingin pulang kampung ke lombok. Banyak penumpang terpaksa duduk dilantai kapal karena sudah kehabisan tempat duduk, termasuk saya tapi semua rasa penat hilang saat kapal mulai berjalan kita bisa menyaksikan indah lautan yang luas. Kami membutuhkan waktu kurang lebih sekitar tiga jam untuk sampai ke lembar, sesampainya dilembar kami sudah ada yang jemput, kerabat sang teman. Saya akan menginap di mataram, rumah teman.
Seminggu berada dilombok saya tidak menyesal karena selama seminggu ini saya pergi ke banyak tempat wisata yang sering saya baca di berbagai media, misalnya saja tempat syuting sebuah film yang dibintangi rhoma irama di tanjung An, selain itu saya juga sudah ke pantai kuta-nya lombok, lalu ke gili trawangannya yang 80% adalah bule yang senang berjemur, ke teluk nare, lalu air terjun sindang gila di gunung rinjani, pusuk sebuah wilayah dimana monyet bisa hidup bebas dikeramaian manusia dan banyak tempat lainnya. Banyak hal baru yang saya lakukan disini misalnya mencari cacing di pasir pantai, mancing ikan seharian dilaut, berjalan dan berdempetan dimobil pick up dengan orang-orang sekitar ke hutan untuk mencari burung, mencoba berbagai makanan khas lombok ada poteng yang merupakan tape yang dimakan dengan ketan putih, ada juga pelecing, kangkung lombok yang tidak bisa kita temui makanan yang sama didaerah lainnya, dan banyak lagi.
Selama seminggu di bali dan seminggu dilombok adalah pengalaman yang sangat menyenangkan, jika disuruh kembali maka dengan senang hati saya akan kembali lagi kesana karena masih banyak tempat yang belum sempat saya kunjungi. Jadi tidak salah jika banyak media yang memuji keindahan alam lombok dan bali, karena semua itu bukan hal bohong tapi kenyataan yang jelas. Di lain waktu saya berharap bisa menuju ke tempat indah lainnya yang merupakan surga bawah laut nomor satu dunia yaitu raja ampat, papua semoga cita-cita dan harapan saya ini tercapai!!
Satu hal terpenting adalah setiap keinginan jika diusahakan dengan sungguh-sungguh maka kita tidak akan sulit untuk mencapainya, karena tuhan lebih tahu setiap isi hati dan tekad kita!!

Senin, 05 November 2012

Jalan-jalan ke YOGYAKARTA & MAGELANG


Matahari mulai tenggelam dan malampun datang, bus mulai bergerak beranjak pergi meninggalkan goa jatijajar. Menyenangkan pernah hadir disini karena tidak setiap waktu bisa berkunjung ketempat-tempat seperti ini. Melalui jalanan pedesaan dimalam hari sulit kita temukan lampu terang yang menyinari jalan selain sorotan dari lampu kendaraan yang lalu-lalang itupun jarang, didesa seperti ini malam orang-orang lebih senang menikmati istirahat malam dirumah karena esoknya mereka harus kembali berkebun dan bertani untuk menopang hidup. Bus terus bergerak menjauh dan saya mulai terlelap, beginilah saya lebih suka tidur dalam perjalanan daripada ikut dalam keramaian para kakak kelas yang memiliki hajatan ini.
Kami sudah sampai, saya mengusap mata yang masih mengantuk dan ikut beranjak dari bus menuju penginapan kami. Para peserta diabsen untuk kamar, setiap kamar terdiri dari 5 atau 6 orang. Jadi saya juga ikut menunggu absen untuk mendapatkan kunci kamar. Ternyata saya mendapatkan absen terakhir, saya berada dikamar paling atas, kamar yang berada dilantai empat. Dan saya cukup beruntung karena jika peserta yang lain harus berdesak-desakan dengan 5 atau 6 orang dalam satu kamar, saya hanya bersama dua kawan untuk satu kamar ini. Jadi tidak ada kata sumpek atau sempit! Lumayan juga melalui tangga-tangga ini, badan terasa berat setelah seharian dalam perjalanan. Wow! Luar biasa kamar saya sangat lengkap, ruangan ini berisi kamar mandi, tv, ac, kipas, dua spring bed, dispenser, teko dan cangkirnya untuk membuat teh. Saya merebahkan tubuh di atas spring bed sambil menunggu giliran untuk mandi. Sambil merebahkan tubuh saya menyalakan tv menghilang penat yang sejak tadi saya rasakan dalam perjalanan.
Panggilan yang tepat datang juga, perut keroncongan panggilan untuk makan malam datang. Saya dan teman satu kamar langsung turun ke lantai 2 ke ruang makan kami, hidangan prasmanan lagi. Saya tanpa malu langsung mengambil hidangan yang ada secukupnya lalu mencari meja bersama beberapa teman dan ya langsung saja kita bunuh lapar yang ada! Usai makan malam kami tidak memiliki kegiatan karena malam ini hanya digunakan untuk istirahat saja. Para peserta memiliki banyak kegiatan sendiri ada yang bermain gitar dan bernyanyi diruang aula, ada juga yang asyik bercanda ria dikamar, ada yang langsung melelapkan diri untuk menyambut mimpi tapi lebih banyak yang memilih untuk pergi menikmati malam di malioboro, penginapan kami ke malioboro hanya butuh waktu 15 menit perjalanan menggunakan becak. Semua teman saya kesana! Tetapi saya lebih memilih untuk tidur daripada pergi ke malioboro malam ini, karena besok masih banyak tempat yang akan kami kunjungi. met malem semuanya! Have nice dream(bahasa sms-nya anak muda J)
Saya sudah terbangun disaat matahari belum terbit! Waktu menunjukkan pukul 05.00 waktu jogja, saya langsung beranjak ke kamar mandi untuk berwudhu dan shalat subuh. Setelah itu langsung menyalakan tv untuk menikmati berita bola pagi ini sambil menunggu waktu sarapan tiba. Sebelum sarapan tiba saya sudah terlebih dahulu mandi dan bersiap untuk jadwal selanjutnya, saya juga belum tahu hari ini kami akan pergi kemana?
Kami semua sudah siap dan mulai memasuki bus, setelah semuanya lengkap didalam bus, langsung saja tancap. Keadaan didalam bus selalu sama, suasana ramai dan gembira terlihat jelas karena setelah hari-hari ini mereka akan sulit bahkan tidak mungkin bisa berkumpul seramai tanpa ada seorangpun yang tidak hadir didalamnya. Maka dari mereka memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin untuk sebuah perpisahan yang tidak berarti tidak ada kesempatan untuk berjumpa lagi, ini hanya sebuah perayaan setiap habis masa sekolah saja. Bus kami berhenti, akhirnya kami sampai juga! ternyata kami dibawa ke keraton yogyakarta.
Keraton Yogyakarta
Dan untuk penjelasan untuk keraton jogjakarta seperti inilah arsitekturnya secara umum. Secara umum tiap kompleks utama terdiri dari halaman yang ditutupi dengan pasir dari pantai selatan, bangunan utama serta pendamping, dan kadang ditanami pohon tertentu. Kompleks satu dengan yang lain dipisahkan oleh tembok yang cukup tinggi dan dihubungkan dengan Regol yang biasanya bergaya Semar Tinandu . Daun pintu terbuat dari kayu jati yang tebal. Di belakang atau di muka setiap gerbang biasanya terdapat dinding penyekat yang disebut Renteng atau Baturono. Pada regol tertentu penyekat ini terdapat ornamen yang khas.
Bangunan-bangunan Keraton Yogyakarta lebih terlihat bergaya arsitektur Jawa tradisional. Di beberapa bagian tertentu terlihat sentuhan dari budaya asing seperti Portugis, Belanda, bahkan Cina. Bangunan di tiap kompleks biasanya berbentuk/berkonstruksi Joglo atau derivasi/turunan konstruksinya. Joglo terbuka tanpa dinding disebut dengan Bangsal sedangkan joglo tertutup dinding dinamakan Gedhong (gedung). Selain itu ada bangunan yang berupa kanopi beratap bambu dan bertiang bambu yang disebut Tratag. Pada perkembangannya bangunan ini beratap seng dan bertiang besi.
Permukaan atap joglo berupa trapesium. Bahannya terbuat dari sirap, genting tanah, maupun seng dan biasanya berwarna merah atau kelabu. Atap tersebut ditopang oleh tiang utama yang di sebut dengan Soko Guru yang berada di tengah bangunan, serta tiang-tiang lainnya. Tiang-tiang bangunan biasanya berwarna hijau gelap atau hitam dengan ornamen berwarna kuning, hijau muda, merah, dan emas maupun yang lain. Untuk bagian bangunan lainnya yang terbuat dari kayu memiliki warna senada dengan warna pada tiang. Pada bangunan tertentu (misal Manguntur Tangkil) memiliki ornamen Putri Mirong, stilasi dari kaligrafi Allah, Muhammad, dan Alif Lam Mim Ra, di tengah tiangnya.
Untuk batu alas tiang, Ompak, berwarna hitam dipadu dengan ornamen berwarna emas. Warna putih mendominasi dinding bangunan maupun dinding pemisah kompleks. Lantai biasanya terbuat dari batu pualam putih atau dari ubin bermotif. Lantai dibuat lebih tinggi dari halaman berpasir. Pada bangunan tertentu memiliki lantai utama yang lebih tinggi. Pada bangunan tertentu dilengkapi dengan batu persegi yang disebut Selo Gilang tempat menempatkan singgasana Sultan.
Tiap-tiap bangunan memiliki kelas tergantung pada fungsinya termasuk kedekatannya dengan jabatan penggunanya. Kelas utama misalnya, bangunan yang dipergunakan oleh Sultan dalam kapasitas jabatannya, memiliki detail ornamen yang lebih rumit dan indah dibandingkan dengan kelas dibawahnya. Semakin rendah kelas bangunan maka ornamen semakin sederhana bahkan tidak memiliki ornamen sama sekali. Selain ornamen, kelas bangunan juga dapat dilihat dari bahan serta bentuk bagian atau keseluruhan dari bangunan itu sendiri.
Keraton yogyakarta ini memilik beberapa bagian dimulai dari kompleks bagian depannya yang terdapat gladhag-pangurakan yang merupakan gerbang utama untuk masuk ke dalam keraton. Ada alun-alun lor adalah sebuah lapangan berumput dibagian utara keraton, kemudian ada juga mesjid gedhe kasultanan yang juga merupakan bagian kompleks depan. Selanjutnya ada kompleks inti yang memiliki beberapa tempat: yang pertama kompleks pagelaran yang merupakan tempat para punggawa kesultanan menghadap sultan pada masa pagelaran. Ada juga siti hinggil ler merupakan kompleks yang digunakan untuk upacara resmi kerajaan. Kamandhungan lor tempat ini dulu digunakan untuk pengadilan perkara dengan hukuman mati dengan sultan sendiri yang menjadi hakimnya. Selanjutnya ada sri manganti dulunya digunakan untuk tempat menerima tamu-tamu raja. Kemudian kedhaton merupakan inti dari keraton seluruhnya. Bagian lainnya ada kamagangan digunakan untuk penerimaan calon pegawai kerajaan. Bagian selanjutnya adalah kamandhungan kidul ini merupakan markas sri sultan hamengkubowono I saat perang tahta III. Dan bagian terakhir adalah siti hinggil kidul yang merupakan digunakan pada zaman dulu oleh Sultan untuk menyaksikan para prajurit keraton yang sedang melakukan gladi bersih upacara Garebeg, tempat menyaksikan adu manusia dengan macan (rampogan) dan untuk berlatih prajurit perempuan, Langen Kusumo.
Setelah kompleks inti terdapat kompleks belakang yang terdapat alun-alun kidul yang terdapat kandang tempat memelihara gajah. Dikompleks belakang juga ada plengkung nirbaya merupakan ujung selatan poros utama keraton. Dari tempat ini Sultan HB I masuk ke Keraton Yogyakarta pada saat perpindahan pusat pemerintahan dari Kedhaton Ambar Ketawang. Gerbang ini secara tradisi digunakan sebagai rute keluar untuk prosesi panjang pemakaman Sultan ke Imogiri. Untuk alasan inilah tempat ini kemudian menjadi tertutup bagi Sultan yang sedang bertahta.
Beberapa bagian lain keraton ada pracimosono, roto wijayan, kawasan tertutup, taman sari, kadipaten, benteng baluwerti. Dan beberapa bagian yang terkait terdapat tugu golong gilig, panggung krapyak, kepatihan, pathok negoro, dan bering harjo. Keraton juga memiliki beberapa warisan budaya ada tumplak wajik, garebeg, sekaten, dan upacara siraman/jamasan pusaka dan labuhan. Keraton yogyakarta juga menyimpan beberapa warisan kerajaan diantaranya regalia, lambang kebesaran, gamelan, kereta kuda pilihan, tanda jabatan.
Setelah puas mengelilingi seisi keraton saya menyempatkan untuk melihat-lihat di pusat jajanan keraton ada banyak kesenian dan kerajinan tangan khas jogja yang dijual disini, ada juga beberapa lukisan raja dan beberapa lukisan lainnya dipajang ditempat-tempat tertentu pusat jajanan ini. Saya juga tadi sempat berhenti untuk menyaksikan pertunjukkan gamelan disana banyak juga terdapat turis-turis asing yang senang menyaksikan musik khas kerajaan ini. Setelah selesai dengan semuanya saatnya kita melanjutkan perjalanan.
PANTAI PARANGTRITIS, BANTUL
Bus kembali bergerak, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas. Jika waktu sudah menunjukkan jam segini berarti sudah waktunya kami makan siang, yah disaat lapar maka ini adalah saat yang paling ditunggu. Kami berhenti disalah satu rumah makan yang memang khusus untuk perberhentian bus-bus wisata, kali ini tidak prasmanan tapi sudah disiapkan kami hanya tinggal menyantap saja. Makan siang dan shalat zuhur, lalu bersantai untuk beberapa menit kami kembali melanjutkan perjalan menuju tempat selanjutnya. Sepanjang jalan pemandu kami menjelaskan berbagai macam sejarah tentang kota jogja bahkan patung-patung dan tempat-tempat penting yang kami lewati tidak lepas dari penjelasannya. Saya lebih suka melihat-lihat daerah sekeliling dan tidak terlalu mendengarkannya begitu juga dengan peserta yang lain yang tampak asyik dengan dunianya sendiri. Satu-satunya penjelasan yang saya  dengarkan adalah tentang beberapa waktu yang lalu ada beberapa remaja yang nekat untuk berenang di pantai parangtritis lalu mereka menghilang ditelan gelombang laut yang besar. Ada sedikit rasa takut dalam diri saya untuk berenang, tapi sayang sekali jika datang ke parangtritis tidak menyelupkan tubuh diair asin disana.
Akhirnya kami sampai juga diparangtritis, banyak pedagang yang sedang berjualan disini, samahalnya dengan objek wisata sebagaimananya. Ada yang berjualan baju, kain pantai, ada banyak juga yang berjual makanan namun yang paling menarik adalah ada yang menjual undur-undur, terdengar aneh saja. Setahu saya undur-undur itu binatang kecil yang jalannya mundur! Disini kok dijadikan makanan, ketika saya lihat ternyata undur-undurnya beda ini lebih besar dan saya mencicipinya rasanya seperti udang yang dikering lalu digoreng. Ditepi pantai ada banyak orang yang menawarkan jasa penyewaan kuda, beberapa teman tertarik untuk berkuda ditepi pantai. Mereka tampak gagah dengan kuda sayangnya ada kejadian lucu salah satu teman tak bisa mengendalikan kuda jadilah dia terombang-ambing dengan kuda yang dia tunggangi pergi kesana-kemari tak tentu arah sampai akhirnya sipemilik bisa menghentikannya J. Saya berjalan diatas pasir pantai dan rasa ingin berenang namun ketika melihat ombaknya yang dahsyat saya langsung membatalkan niatan. Saya memilih menatap keindahan parangtritis dari pinggir saja walau sesekali menyentuh air laut.
Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinngi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak.

Jalan Malioboro

Setelah kami puas menikmati objek wisata parangtritis, kami semua bersiap kembali dan melanjutkan perjalanan selanjutnya. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 16.00, kami kembali ke jalan pulang. Sebelum benar-benar pulang kami berhenti lebih dulu ketempat yang pastinya tak asing ditelinga setiap orang jika menginjakkan kaki ke yogyakarta yaitu jalan malioboro, Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja Saya sempat membeli beberapa oleh-oleh khas yogyakarta yang dijual dimalioboro, untuk nanti dibawa untuk sanak dan saudara. Disini tidak hanya kerajinan saja yang dijual banyak juga terdapat warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.
Tidak terasa senja sudah tiba, kami harus segera kembali ke penginapan. Hanya butuh waktu lima belas menit kami sudah sampai, lumayan lelah juga hari ini tapi menyenangkan. Bersama dua orang teman satu kamar saya langsung menuju kamar, kami bergantian menggunakan kamar mandi. Setelah mandi, adzan maghrib berkumandang. Walau ada mushala yang sudah disediakan tapi teman-teman lebih memilih untuk shalat dikamar saja. Setelah itu kami berbincang-bincang ringan sambil menyaksikan tontonan dari televisi 14 inc. Sampai akhirnya kami menjumpai makan malam dan setelah makan kami akan langsung bersiap untuk masuk kedalam acara intinya, acara perpisahan secara formal. Saya juga menyiapkan diri karena disinilah saatnya saya bertugas menjadi pembawa acara untuk malam ini. Setelah semuanya siap kami menuju aula tempat acara akan dilaksanakan. Saya sedikit canggung dan grogi saat akan maju ke depan seluruh peserta, beginilah keadaan MC amatir. Tapi saya akhirnya bisa mengendalikan keadaan dan memulai acara dengan pembukaan lalu sambutan-sambutan dari para guru, kepala sekolah, dan lain-lain, ada juga ucapan terimakasih dari perwakilan siswa, dan setiap kelas harus menampilkan kreativitas mereka, ada yang menampilkan drama, ada juga yang menampilkan tarian, sekedar nyanyian, puisi, dan beberapa kreativitas mereka yang lainnya dan selebihnya diisi dengan acara bebas hingga malam larut, setelah acara selesai saya langsung menuju kamar untuk menutup mata yang sudah tidak bisa diajak kompromi lagi.
Selamat pagi untuk hari ketiga dijogja! Pagi hari ini terasa sangat segar, setelah mandi saya menikmati udara pagi dari kamar saya dilantai empat. Hah! Ini jogja bukan jakarta saat pagi kita bernafas polusi yang menghinggap. Hari ini kami sudah harus berkemas karena kami akan langsung menuju jalan pulang tidak lagi menggunakan penginapan. Setelah semuanya siap kami langsung pergi menuju ruang makan untuk sarapan terakhir kami di penginapan ini. Setelah acara semalam saya ikut merasakan apa yang kakak kelas rasakan setelah hari ini merupa tidak akan menemukan momen yang sama seperti ini lagi, mereka tidak akan bisa tertawa lepas dan berkumpul seperti ini lagi, karena nantinya mereka akan menjadi dewasa dan tidak lagi bermain-main dalam mengambil keputusan.

Bakpia Pathok Khas Jogja

Bus bergerak mari kita pergi ke tujuan selanjutnya! Hanya berselang beberapa menit bus sudah terparkir ke salah satu pusat oleh-oleh jogja yang menjual bakpia, saya langsung masuk kedalam pusat oleh-oleh tersebut dan melihat-lihat. Tempat ini sangat menarik karena selain menjual bakpia, disini juga diperlihatkan proses pembuatannya juga menawarkan pelanggan untuk mencoba membuatnya, hampir sebagian peserta membeli bakpia ditempat ini. Begini lho sejarahnya bakpia! Bakpia sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau. Nah untuk pertama kali Yogyakarta memproduksinya di kampung Pathok, sejak sekitar tahun 1948. Waktu itu masih diperdagangkan secara eceran dikemas dalam besek tanpa label, peminatnya pun masih sangat terbatas. Proses itu berlanjut hingga mengalami perubahan dengan kemasan kertas karton disertai label tempelan.
Pada tahun 1980 mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang sesuai nomor rumah, misalnya saja ada bakpia pathok 25, ada juga bakpia pathok 75, lalu bakpia pathok 145, dan beberapa nama lainnya. Begitu pesatnya perkembangan "kue oleh-oleh" bakpia ini hingga mencapai booming sejak sekitar tahun 1992. Jadilah bakpia khas jogja ini menjadi trend oleh-oleh setiap orang yang mampir atau menginjakkan kaki dijogja.
Proses produksi bakpia pada masa dahulunya menggunakan oven dengan bahan bakar arang namun setelah perkembangan zaman akhirnya banyak toko bakpia yang menggunakan oven dengan bahan bakar gas yang lebih menghemat waktu kerja. Bakpia ini memiliki bahan untuk kulitnya dengan tepung terigu, garam, dan minyak kelapa. Untuk isi bakpia menggunakan kacang hijau tanpa kulit, gula pasir, dan garam secukupnya. Cara membuatnya terlihat muda dengan cara mencampur terigu, garam, dan minyak hingga menjadi adona yang lembut dan tidak lengket, juga mudah dibentuk. Ambil sedikit adonan lalu ambil seukuran kelereng. Setelah itu lebarkan tipis seperti membuat kulit martabak. Nah ini hanya proses membuat kulitnya saja. Untuk membuat isinya rendam kacang hijau tanpa kulit selam tiga jam dan tiriskan, rebus kacang hijau tanpa kulit hingga empuk, buang airnya, haluskan kacang hijau tanpa kulit beserta gula pasir dan garam dengan menggunakan blender, ambil sedikit adonan isi, bentuk bulat-bulat selesaikan untuk isinya. Dan beginilah penyelesaiannya ambil selembar kulit yan sudah dilebarkan tipis, isi dengan adonan isinya, tutup dan bentuk menjadi bulat agak gepeng pastikan semua adonan sudah tertutup dengan kulit, tata di loyang yang telah dioles dengan margarin, dan finis panggang sampai berwarna kuning kecoklatan dan matang. Selesai begitulah cara pembuatan bakpia.
Kerajinan Perak, Kotagede
Setelah semua puas berbelanja sekarang saatnya kami menuju tempat berikutnya! Tidak butuh waktu lama karena bus langsung terparkir ditempat yang memang sudah menjadi pusat oleh-leh kerajinan perak diyogyakarta ini.
Saya langsung masuk ke tempat ini, ini merupakan salah satu showroom pengrajin perak di kotagede, baru masuk saya sudah diperlihatkan dengan berbagai bentuk menarik dari perak, ada yang berbentuk cincin, gelang, kalung dan berbagai macam yang lainnya, disini sangat lengkap kita di tempat ini juga terdapat ruang dimana proses pembuatannya dari awal hingga selesai semua proses itu diperlihatkan kepada setiap pengunjung yang datang. Untuk harga ada yang kisaran puluhan ribu hingga jutaan.
Menurut ceritanya pengrajin perak dikotagede ini berawal dari masa kerajaan mataram, dan juga pengaruh voc karena pada masa voc banyak orang-orang belanda yang memesan perabotan rumah tangga yang terbuat dari perak. Berawal dari sanalah kotagede turun-temurun menghasilkan kerajinan perak hingga sekarang. Dan kita patut bangga dengan itu semua sejak zaman dahulu hingga sekarang para warga kotagede tetap melestarikan kerajinan perak, dan sebagai generasi penerus jika kita tidak bisa menciptakan kerajinannya maka tidak salah jika kita bisa memberikan apresiasi atas hasil-hasil olahan anak negeri ini. Kita semua memiliki cara masing-masing untuk mengapresiasinya.
CANDI PRAMBANAN
Setelah menyaksikan proses pembuatan perak kami langsung menuju ke lokasi wisata candi prambanan. Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi hindu terbesar di indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Whisnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa sanskerta yang bermakna: 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan. Candi ini berada diperbatasan antara jawa tengah dan yogyakarta tepatnya sleman dan klaten. Saya masuk dan menemukan banyak candi yang berdiri tegak, jadi ini candi yang sering saya lihat dibuku sejarah dan sekarang saya melihatnya langsung.
Candi prambanan ini cerita sempat ditelantarkan sekitar tahun 930-an, ada beberapa alasannya pertama karena perpindahan ibukota kerajaan, yang kedua karena letusan gunung merapi, ada juga yang mengatakan karena peperangan dan perebutan kekuasaan yang menyebabkan candi ini tidak terurus. Bahkan karena tidak terurusnya ada beberapa candi yang runtuh, meskipun runtung warga tetap tahu dimana saja letak candi-candi tersebut. Kompleks candi Prambanan terdiri dari:
1.     3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma
2.     3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa
3.     2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan selatan
4.     4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman dalam atau zona inti
5.     4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti
6.     224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68
Upaya renovasi terus menerus dilakukan bahkan hingga kini. Pemugaran candi Siwa yaitu candi utama kompleks ini dirampungkan pada tahun 1953 dan diresmikan oleh Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno. Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja. Dan jadilah candi prambanan sebagai objek wisata hingga sekarang, saya melihat-lihat kesetiap bagian candi ini bersama teman-teman sesekali menginjakkan kaki ke dalam isi candi, luar biasa orang-orang dahulu memiliki seni yang sangat baik. Diluar wilayah candi terdapat sebuah pasar yang tidak terlalu besar yang menjajakan replika candi dan banyak oleh-oleh kerajinan khas jogja.
Candi Borobudur, Magelang
Setelah selesai mengelilingi candi prambanan kami langsung kembali melanjutkan perjalanan karena waktu sudah siang kami langsung menuju rumah makan terdekat. Setelah sampai dirumah makan seperti biasanya kami makan siang dan shalat zuhur. Istirahat beberapa waktu duduk-duduk menunggu makanan turun, begitulah kata para orangtua saat duduk kekenyangan. Waktu menunjukkan pukul 02.00, tinggal satu tempat tersisa yang belum kami kunjungi yaitu candi borobudur sebagai penutup perjalanan ini. Setelah semua selesai melegakan diri kami langsung berangkat
Kami sudah tiba di komplek candi borobudur dan kami harus berjalan sekitar lima belas menit dari tempat parkir kami. Banyak para turis yang diberhentikan dan diberi kain karena mereka menggunakan pakaian terlalu pendek, itu semua dilakukan untuk menjaga kesopanan sebelum masuk kelingkungan candi. Jika prambanan adalah candi peninggalan hindu maka Borobudur adalah sebuah candi budha yang terletak di borobudur, magelang. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya semarang, 86 km di sebelah barat surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut yogyakarta. Candi yang berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama budha sekitar tahun 800-an masehi pada masa pemerintahan wangsa saylendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca budha. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Ada yang mitos yang mengatakan jika ada pasangan yang naik sampai ke bagian teratas borobudur maka nantinya hubungan mereka tidak akan berlanjut atau putus ditengah jalan. Banyak teman saya yang naik bersama pasangannya sampai bagian tertinggi dari candi ini, semoga saja semua itu tidak terjadi pada mereka toh hanya mitos saja. Hampir empat  kami berkeliling dicandi borobudur tapi yang membuat waktu berkeliling lama bukan bagian candi borobudur tapi di pasar yang ada diwilayah candi ini yang menjual berbagai pernak-pernik yang menjadi oleh-oleh candi borobudur jauh lebih ramai dikunjungi oleh para turis dibanding candi prambanan.
Dan waktu sudah senja kami harus kembali ke bus yang akan membawa kami pulang, selamat tinggal yogyakarta, selamat tinggal borobudur, dan selamat tinggal semua kenangan yang baru saja selesai kami ukir ditempat-tempat yang sudah kami lewati, setelah hari ini kami akan sulit untuk bisa bersama lagi seperti detik-detik yang baru saja kami lalui. Walaupun bukan saya yang berpisah dengan teman-teman dekat selam tiga tahun bersama ini, tapi jelas saya merasa ada kerinduan yang dalam yang akan datang pada diri mereka karena akan sulit menemukan waktu yang seperti ini. Saya lebih memilih untuk tidur.
Kami sampai dirumah makan untuk makan malam dan istirahat malam ini, setelah makan malam dan istirahat kami melanjutkan perjalanan saya kembali tertidur dan saat bangun bus kami terkena masalah, mesin tidak mau hidup terpaksa kami harus menunggu bus pengganti. Tidak tahu apa nama tanjakkan tajam yang membuat bus kami tidak bisa bergerak lagi ini, saya sudah terlalu mengantuk dan malas bergerak tapi jika tidak beranjak saya tidak bisa kembali ke jakarta. Terpaksa kami harus berjalan kaki mendaki tanjakan tajam ini, guru-guru dan kepala sekolah pun sama mereka berjalan kaki untuk sampai diatas sana. Semua tampak kasihan karena mereka harus membawa barang-barang mereka yang cukup banyak dan harus berjalan kaki cukup jauh. Setelah menunggu beberapa jam akhirnya bus pengganti datang dan kami langsung masuk lalu tancap lagi. Saya kembali menutup mata!
Pagi harinya kami sudah sampai di jakarta, saya melihat semua peserta berkumpul menurut kelasnya masing-masing lalu mereka tampak berat untuk saling melepas pergi dan berpisah hari ini, rasanya jika boleh dan bisa maka mereka ingin tidak pernah berpisah dan menikmati waktu seperti ini setiap saat namun dalam setiap pertemuan itu selalu ada perpisahan. Jadi jika kamu berani bertemu maka bersiaplah untuk sebuah perpisahan.