Jumat, 04 November 2016

SALAM UNTUK PEMIMPIN KAMI YANG HILANG

Bapak Presiden Joko Widodo Anda punya waktu blusukan pada tukang sayur di pasar, Anda punya waktu datang jauh ke Papua untuk mendengar suara rakyat "katanya", Anda punya waktu ke sawah-sawah berkotor-kotor ria, Anda punya waktu kemana-mana untuk blusukan, yang katanya pro rakyat. Mereka yang berada ditempat yang Anda datangi hanya segerombolan saja. Apa anda menyimpulkan sesuatu berdasarkan pendapat segerombolan orang saja? Naif sekali.

Kemarin 411 kami datang dari seluruh wilayah indonesia tanpa terkecuali, dengan dana pribadi, hanya Allah subhana wata'ala yang jadi penyokong hati, agar kami kuat melangkah menuju rumah Anda, istana Anda!! Kami datang dari tempat-tempat blusukan Anda. Tapi Anda menghilang entah kemana? Apa anda sudah mulai bosan mendengar aspirasi rakyat? Apa anda hanya mau mendengar orang yang Anda datangi saja bukan yang mendatangi Anda?

Katanya Anda pro rakyat? Lalu kami yang datang memenuhi Jakarta, memutihkan Jakarta untuk didengarkan oleh Anda? Kami ini apa? Apa kami bukan rakyat? Apa kami bukan manusia? Apa kami cuma setumpuk sampah? Sehingga Anda menghina kami dengan menghilang saat berjuta tamu hadir untuk anda? Siapa kami ini bagi Anda?

Kami hanya butuh didengar, kami hanya ingin Anda ada, hanya ingin 1 anak emas Anda di adili karena telah menyentuh SARA, MUI kami tidak pernah masuk ranah politik, sementara anak emas Anda malah masuk ke ranah agama demi ketamakannya dalam kekuasaan. Kami tidak pernah mengusik siapapun, tapi kalau agama kami diusik maka nyawa sekalipun akan kami pertaruhkan.

4 November Anda telah membuat hati kami semakin sakit, semakin perih, semakin tidak mempercayai janji yang Anda ucapkan di atas kitab suci Al-Quran. Ingatkah Anda akan janji itu? Terbuat dari apa hati Anda? Apa sebegitu cepat Anda melupakannya? Sadarkah pertanggungjawaban seorang pemimpin jauh lebih besar di hari akhir nanti.

Baiklah kami hanya meminta 1 orang perusak kesatuan bangsa ini diadili sesuai hukum yang berlaku di negara yang Anda pimpin ini. Kalau Anda tidak bisa bagaimana kami mempercayakan berpuluh-puluh juta masalah yang sedang kami hadapi?

Terimakasih, salam hormat dari kami yang dhaif


Tidak ada komentar: