Masih, aku bersemayam dibalik kelambu malu
Aku bertanya pada sebuah janur di sisi jalan
Apakah gagah itu berdasarkan dasi yang dikenakan?
Atau dompet yang diayun-ayunkan?
Jika iya, maka aku bukan kegagahan itu
Jika tidak, mindset itu sudah tertanam melekat
Keheningan bukan solusi, temaram hati tiap pagi rasa pilu
Menjauhlah hari-hari pekat, kelabu itu jelas menyengat
Ada yang berlomba-lomba menyudahi masa lajang
Ada yang bersabar dalam keraguan
Ada yang tidak tahu arah dalam tujuan
Ada prinsip-prinsip yang memaksa bertahan lebih lama
Kata orang, kata orang, orang memang terus berkata
Tapi kita dipaksa mendengar
Gerah, gelisah, ada resah mendesah halus ditelinga
Mengalir berkata lembut, menikahlah itu yang benar
Mahar termurah itu surga terindah
Berjuang bersama itu cinta
Membesarkan bayi-bayi merah kelak jadi surga
Bukan bermewah-mewah pada akhirnya sengsara
Menikahlah itu yang benar, katanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar