Rabu, 05 September 2012

ADAKAH CARA BANGKIT DARI GENERASI GALAU


Sejenak coba katakan tentang 'indonesia'. Yang terbersit dari kalangan bawah adalah sebuah negeri yang penuh akan ketidak adilan. Untuk pemilik harta adalah tempat untuk menguras kekayaan sepuasnya. Bila dilihat secara luas dinegeri ini tidak pernah ada perdamaian. Bahkan Perdamaian dalam diri kita sendiripun sulit. Percayakah? Contoh saja hanya sekedar lahan parkir membuat tawuran dua belah pihak bukankah bisa didiskusikan. Sekedar berbeda pemahaman agama sedikit saja menjadikannya alasan untuk anarkis, bukankah kita diajarkan untuk damai. Olahraga yang harusnya menjadi penyatu bangsa, apa nyatanya? suporter yang doyan tawuran, petingginya juga doyan tawuran masalah jabatan. Lalu kemana kita bisa temukan perdamaian? belum lagi membicarakan politik, wow-lah untuk yang satu ini. Adakah lahan bersih diranah politik? yakin tidak akan ada di indonesia. Semua adalah tentang uang, semua tentang kehidupan. Apa persamaannya indonesia dengan palestina, Kita sama-sama dijajah. Jika palestina dijajah dengan real, maka indonesia adalah negara yang belum merdeka, negara yang dijajah secara halus. Kita dijajah dalam hal pemikiran, kita dijajah dalam hal perlengkapan hidup, kita dijajah oleh ke abstrakan hidup. Untuk bidang ekonomi, adakah barang asli indonesia yang menjadi favorit warganya? celana yang kita pakai darimana? baju yang kita pakai darimana? hp yang kita pakai darimana? sendal, sepatu, jam, anting, gelang, sikat, gigi, pasta gigi, tv, bahkan air minum, bahkan mall-mall yang ada dinegeri ini darimana semuanya? lihat merek adakah yang milik kita. Jadi ini negara siapa? selama kita masih bangga dengan karya orang, Lalu kapan kita akan bangga dengan karya kita?
Sekarang bukan menyesali tapi bagaimana kita menanggulanginya?
Jika kita ingin mendapati negara terbaik maka dengarkanlah apa yang proklamator negeri ini katakan" berikan aku 10 pemuda yg cinta akan tanah air maka aku akan menguncang dunia" Nah! mulai sekarang mari kita berhitung berapa puluh juta pemuda yang ada dinegeri ini? Lalu kita berhitung lagi berapa yang cinta tanah air? adakah sepuluh? Saya sendiri juga tidak tahu!
Apa yang dikerjakan oleh para pemuda kita kini? Lihatlah jejaring sosial yang menjadi tempat berkumpul anak muda kita sekarang. Sepertinya jejaring sosial telah membunuh setiap optimisme para pemuda, seperti jejaring sosial telah membunuh jiwa pemuda yang sedang dalam masa membaranya untuk menaklukkan dunia. Apa yang dilakukan pemuda didalam jejaring sosial. Pertama galau, Kedua nampak wibawa padahal galau juga, ketiga Sengsara yang galau juga. Bagaimana kita bisa bangkit di generasi yang galau penuh dengan kenarsisan. Lirik saja apa yang mereka tuliskan dalam setiap statusnya, keluhan, sesal, benci, percintaan yang remeh, dan sejenisnya yang bukan membangun bangsa. Di dumay singkatan dari dunia maya tidak lagi kita temukan dinding-dinding penghalang antara umum dan pribadi, masalah internal dalam kantor, sekolah, keluarga, dan lainnya menjadi makanan umum dalam dunia maya, dikantor miliki masalah dengan segera update, guru disekolah membosankan segera update, bertengkar dengan ayah dirumah segera update, dimana kita bisa menyimpan privasi untuk diri kita jika semuanya bisa dinikmati orang banyak. Apa pandangan orang yang bertemu dengan kita? apalagi yang bisa kita bicarakan dengan orang lain tentang masalah kita jika semuanya sudah mereka ketahui, pertemuan dengan merekapun akan jadi membosankan. Yang terpenting adalah apakah semua itu bisa membangun negara kita? Mungkin juga kita terlalu update tentang titik lemah negeri ini untuk umum sehingga negara lain dengan mudah mengetahui bagaimana membodohi kita. Dimana lagi kita ingin bersembunyi dari ketidakjelasan negeri ini?
Jika para calon penerus masa depan saja adalah generasi galau yang nan narsis, yang senantiasa pesimis. Mungkin keadaan negeri ini yang sekaranglah yang menjadi gambaran jika negeri kita dipimpin oleh generasi galau yang penuh kenarsisan. Bagaimana menanggulangi keadaan ini? mungkin kita butuh jutaan mario teguh untuk membangkitkan kembali semangat anak negeri!

Tidak ada komentar: