Kamis, 24 Januari 2013

Jalan-jalan ke LOMBOK

Setelah beberapa hari dibali yang tidak sempat menikmati seluruh wisata yang ada disana, saya kembali melanjutkan jalan-jalan ketempat selanjutnya. Hari ini saya sudah siap untuk melanjutkan jalan-jalan dan saya sudah sampai disebuah pelabuhan yang bernama padang bai, yang terletak di karang asem, sebuah wilayah tepi laut yang terdapat permukiman orang-orang lombok. Saya bersama seorang teman dan beberapa saudaranya yang tinggal dikarang asem akan menyeberang ke kelompok pulang kekampung halaman mereka. Saya akan menghabiskan sisa puasa ramadhan di lombok, kebetulan puasa masih tersisa beberapa hari lagi. Saya langsung menuju loket pembelian tiket, Saya harus membayar Rp 36.000,- untuk bisa menyeberang ke lombok dari pelabuhan ini. Saya kali ini mendapatkan giliran kapal yang padat dengan penumpang, mereka datang dari berbagai tempat yang ingin pulang ke kampung halamannya. Ketika mendapatkan giliran masuk, Semua orang terburu-buru untuk masuk mungkin bisa dikatakan saling berebut untuk bisa masuk kedalam kapal, saya tetap santai karena saya yakin bisa mendapatkan tempat ketika dikapal nanti. Saya masuk perlahan ke dalam kapal ternyata benar saja semua tempat duduk sudah terisi oleh para penumpang. Saya mencari-cari tempat yang kosong, saya dan teman mendapatkan tempat juga tepat berada ditepi pagar kapal, jadi saya bisa sebebasnya melihat pemandangan laut.

Kapal mulai bergerak saya mulai tertarik melihat laut biru, saya langsung bergeser dari tempat duduk dan lebih memilih berdiri karena dari sini saya bebas melihat-lihat sekitar, setelah 20 menit kapal berjalan saya melihat bali tampak seperti sebuah bongkahan batu besar saja. Saya sempatkan diri untuk memfoto bongkahan bali bila terlihat dari tengah laut. Saya suka melihat pemandangan ini, setahun yang lalu saya menyebrang dari batam ke riau menggunakan kapal namun tidak sepuas ini karena saya menggunakan kapal yang tidak bisa melihat laut lepas, kita hanya ada didalam kapal tidak bisa keluar. Kali ini saya bisa bebas menikmatinya. Ketika sedang asyik melihat buihan air laut dan pemandangan beberapa pulau yang masih terlihat dua orang bule menempati tempat duduk saya dan teman, mereka terlihat sudah tua, sebenarnya kami tidak merelakan tempat itu karena tidak tega. Yasudahlah! kami terpaksa berdiri begitu lama tapi saya merasa lelah terus berdiri, saya membawa tas besar yang hanya berisi pakaian, jadi tas ini bisa juga saya gunakan untuk tempat duduk dan muat untuk dua orang, beberapa orang melihat kami sambil tersenyum, mungkin kami terlihat aneh tapi tak mengapa, kami duduk tepat di pagar kapal, saya sempat tertidur karena merasakan nikmatnya hembusan angin laut.

Setelah terbangun saya merasa ingin buang air kecil, saya menuju toilet kapal. Ketika masuk toilet betapa kagetnya. Toilet sudah penuh olet banyak orang yang muntah-muntah! oh! ternyata ini yang disebut mabuk laut, beruntung saya tidak merasakan mabuk laut, jadi aman! Karena terlalu banyak muntahan dari para penumpang kapal toilet ini menjadi mampet dan tidak berfungsi, saya terpaksa buang air ala kadarnya saja. Setelah empat jam perjalanan kami akhirnya sampai, luar biasa indahnya, untuk orang yang baru pertama kali melihatnya ini luar biasa. Untuk tiba dipelabuhan lembar dilombok kita akan masuk diantara dua daratan yang membelah, kiri-kanan merupakan daratan yang luar biasa karena merupakan perbukitan dengan pohon yang jarang jadi tampak seperti tumpukkan tanah besar saja, ditepinya juga ada pantai kecil yang masih alami. Bukan hanya itu, saya juga melihat banyak orang yang sedang memancing namun memancing mereka tidak seperti yang biasa saya lihat, jika selama ini saya melihat orang memancing ikan hanya dari pinggir air dan menunggu ikannya. Dipemandangan ini saya melihat orang-orang itu langsung masuk ke dalam air hingga yang terlihat hanya kepala mereka lalu mereka, dengan pancingannya. Aneh rasanya melihatnya, buat kawan saya itu sudah biasa tapi untuk saya ini luar biasa, karena ini merupakan pertama kalinya saya tahu tentang hal itu.

Saya sedang menunggu giliran untuk berlabuh di pelabuhan lembar, karena banyak kapal yang bongkar muatan dipelabuhan ini. Jadi kata seorang penumpang ini akan terasa lama karena banyak kapal yang sedang mengantri giliran juga. Saya tidak  masalah dan saya sempatkan diri untuk memfoto kapal-kapal yang sedang mengapung diperairan ini, laut biru dengan kapal-kapal yang mengapung di coveri dengan perbukitan tanah dengan sedikit pohon luat biasa.

Pelabuhan lembar ini juga punya sejarah, sejak zaman penjajahan belanda pelabuhan ini merupakan tempat bongkar muatan perahu-perahu layar dan juga tempat berlindung kapal-kapal pada  musim barat. Awalnya, Pelabuhan ini berada di Ampenan, Mataram yang merupakan salah satu pelabuhan yang dikoordinasi oleh KEDAPEL DAERAH IV SURABAYA. Tapi berdasarkan SK. Menhub RI. KM.77/LL305/PHB-77 tanggal 13 oktober 1977 dan KM. 13/LL305/PHB-79 tanggal 11 januari 1979, dilakukan pengalihan kegiatan pelabuhan dari pelabuhan ampenan ke pelabuhan lembar di lombok, hal itu terjadi hingga sekarang. Karena perlahan lombok mulai berkembang dan banyak yang tertarik untuk menikmati pariwisata yang ada dilombok maka untuk menunjang semua itu pemerintah sejak 1993 mengadakan penyeberangan cepat dari lembar-benoa untuk pulang-pergi menggunakan kapal jenis Hydro Foll dengan rata-rata penumpang tiap hari nya 100 orang. Kapal asing dari manca negara banyak yang bersandar dilembar karena kebijakan pemerintah yang membebaskan visa kunjungan singkat, jadi tempat ini semakin ramai dikunjungi oleh para turis asing dari mancanegara.

Setelah lama menunngu kami akhirnya bersandar juga, tapi harus tetap menunggu, karena dibagian bawah kapal merupakan bagasi untuk kendaraan roda dua dan roda empat yang menyeberang ke lombok, yang banyak adalah bus antarprovinsi di dalam kapal ini. Setelah semua kendaraan sudah keluar, saya dan penumpang yang lain langsung keluar, setelah berjalan beberapa saat kami sudah dijemput oleh saudara dari kawan. Saya merasa sangat senang karena saya dilayani dengan begitu baik. Siang disini memang panas namun ketika motor mulai berjalan ternyata lombok itu sejuk udaranya, mungkin panas memang cuacanya dan dingin karena disini masih banyak terdapat pepohonan dan sawah-sawah yang sedang hijau-hijaunya, luar biasa. Kini lombok juga sudah berbenah untuk infrastukturnya, jalanan disini sudah bagus semua dan rapi, jika tidak seperti ini maka lombok akan kesulitan untuk mendapatkan wisatawan yang mau berkunjung jika fasilitasnya buruk. Oke! begitulah perjalanan saya menyeberang dari bali ke lombok!

Tidak ada komentar: