Rabu, 30 Januari 2013

SEPAK BOLA KITA KINI

Olahraga adalah sebagai tempat dimana kita menemukan kesenangan dan kebahagiaan didalamnya, bila ada sesuatu yang lebih maka olahraga akan menjadi satu sumber penghasilan. Olahraga adalah tempat kita menemukan ketenangan dan kedamaian untuk mengubah diri menjadi hidup sehat dan mendapatkan kehidupan yang menggairahkan. Kalau kita telusuri semua olahraga international sudah menjadi sumber penghidupan bagi para atletnya, semua negara-negara maju telah menjadi olahraga tidak sekedar tempat menemukan kebugaran tapi juga telah menghargai olahraga lebih tinggi dari itu, mereka menjadikan olahraga sebagai sumber penghasilan dan memberikan banyak pekerjaan bagi orang-orang berbakat nan hebat yang ada dimuka bumi ini. Kita bisa melihat banyak olahraga yang tidak lagi sekedar olahraga contahnya olahraga yang paling banyak diminati masyarakat dunia, sepakbola, lalu basket, golf, bulutangkis, tenis, dan banyak lagi. Semuanya telah menjadi tempat hidup bagi banyak kalangan. Dengan uang negara-negara maju menjadikan olahraga sebagai sumber penghasilan.

Tapi alangkah menggelikan ketika kita masuk ke dalam negara kita, kita patut bangga ketika menengok kebelakang karena begitu banyak prestasi tercipta disaat para atlet kita mendapatkan medali, penghargaan, dan juara pada masa-masa lalu. Negara kita pada masa itu dipandang dengan penuh hormat dan ditakuti karena kemampuan dan kehebatannya. Pada masa itu kita bisa berteriak heboh dengan segudang prestasi yang diraih anak bangsa. Pada masa itu para atlet kita memang tidak dihargai sesuai dengan hasil yang mereka raih, tapi mereka menjadikan rasa nasionalisme sebagai ujung tombak untuk menggapai prestasi, mereka tidak memikirkan apa jadinya diri mereka nanti tapi yang mereka pentingkan adalah bagaimana mengharumkan ibu pertiwi, tanah yang telah melahirkan mereka dan mendewasakan mereka hingga menjadi pejuang yang gagah. Banyak atlit yang mengibarkan merah putih di dunia international pada masa lalu yang hidupnya kini tidak sepadan dengan apa yang telah mereka perjuangkan, itu karena kelalaian yang hilang dari jarak pandang mata pada masa itu.

Tapi pada hari ini negara kita telah memberikan menghargai olahraga dengan baik tapi tanpa penghormatan akan rasa nasionalisme. Siapa yang tidak akan tertawa ketika mendengar ada dua ibu yang melahirkan satu anak. Di negeri kita hal itu benar adanya, olahraga lainnya yang pada masa lalu begitu cemerlang seperti bulutangkis juga hilang tajinya entah apa yang telah menjadi masalahnya, dan diakhirnya yang membuat kita tercengang menteri olahraga negeri ini dijadikan sebagai tersangka kasus korupsi, semuanya tidak ada yang menyangka bila olahraga yang harusnya menyatukan rakyat ini akhirnya menjadi tontonan lucu dimata dunia international.

Kini dinegara kita telah ada hobi baru yang begitu populis dan digemari oleh semua orang yaitu korupsi, ya hobi ini bukan hanya digemari oleh kalangan bawah tapi bahkan sudah merambah orang-orang besar dinegeri ini. Mungkin karena uang semuanya telah buta akan kebahagiaan dan kesenangan. kita menuju pada olahraga yang begitu mendunia yaitu sepak bola. Entah apa yang ingin dicari oleh kedua belah pihak yang berseteru dan bertarung demi mendapatkan pengakuan sebagai yang benar. Semua orang diluar sana mungkin tertawa melihat komedi garing yang ada didalam negeri kita bagaimana mungkin satu negara memiliki dua tim nasional, bagaimana mungkin satu negara memiliki dua induk sepakbola, entah ini seperti sebuah kisah dongeng tapi itu adalah sebuah kenyataan ini dongeng yang tidak lagi menjadi cerita tapi telah ada dinegeri kita.

Andai kita mau menyeberang dan memandang jauh ke negara-negara eropa mereka menghargai dan menghormati sepak bolanya sehingga mereka mendapatkan kesuksesan didalamnya. Kita semua tahu bagaimana kualitas sepak bola negara-negara eropa, dan kita tahu jika mereka mengolahnya dengan penghormatan. Tapi di sini kita tidak lagi menemukan rasa hormat dari mereka-mereka yang mengatur dan katanya mengerti, kita semua telah melihat sebuah penghargaan yang salah dipraktekan oleh mereka semua. Di sini kita akan menemukan penghargaan yang menghargai segalanya hanya dengan uang, dan akibat uang itulah yang merusak segalanya yang sebelumnya telah tertata rapi. Karena uang semua ingin menjadi penting didalamnya bukan untuk memajukan tapi agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi, bukan demi nasionalisme dan prestasinya tapi untuk pribadi dan kekakayaan diri.

Kita akan pusing bila harus disuruh merapikan lagi sepakbola yang ada saat ini, begitu sulit menyatukan dua hero yang mengaku dirinya pahlawan, dua hero yang mengaku diri pembela kebenaran, dua hero yang justru semakin menyuramkan prestasi sepak bola negeri ini, dihati para atlit sepakbola kita sebenarnya rasai nasionalisme dan keinginan untuk mendongkrak prestasi demi mengharumkan bumi pertiwi jelas ada, berkobar dan terbakar hingga membara tapi hanya demi segelintir kepentingan yang mengaku pahlawan itu semuanya menjadi padam, dan tengoklah apa yang nampak dari prestasi sepakbola kita kini semuanya telah padam, kini semua gelap gulita. Kita akan sulit menemukan saklar untuk menyalakan lampu, sekalipun kita mendapatkannya kita akan menemukan masalah jika lampu yang ada telah putus, ketika kita tahu lampu putus dan ingin menggantinya kita akan mencari ditoko lampu, kita berjalan kesana dengan penuh keyakinan bila lampu yang kita cari ada, ketika kita ingin membelinya ternyata lampu sudah habis terjual, kita akan mencari ditoko lain dan kita menemukannya kita langsung memasang kembali lampu itu. Lampu yang sudah terpasang kita yakin dia akan menyala kita tekan saklar ternyata masih tidak juga menyala karena yang rusak adalah saklarnya juga, dan kita pergi membeli saklar dan membetulkannya lampu memang menyala tapi hanya beberapa saat karena saat itu pasokan listriknya sudah habis dan lampu kembali akan mati. Begitulah tampaknya dunia sepak bola kita kedepannya.

FIFA seringkali mengancam indonesia agar segera menyelesaikan peperangan yang dan konflik yang ada tapi mereka tidak pernah memberikan sanksi. Entah apa alasannya? tapi mungkin alasannya adalah  karena indonesia yang termasuk negara dengan penduduk terbanyak dunia merupakan sumber penghasilan yang besar bagi olahraga international karena semangat masyarakatnya dan apresiasi masyarakatnya yang begitu besar terhadap dunia sepak bola yang tidak diimbangi dengan prestasi nasionalnya. Jika indonesia mendapatkan sanksi maka akan banyak yang dirugikan dari keputusan tersebut, contohnya klub-klub eropa memiliki fans yang begitu banyak di indonesia akan merugi karena mereka tidak lagi bisa mempromokan sepak bola mereka di indonesia. Berita terbaru mengatakan jika FIFA induk sepakbola international telah memberikan kesempatan yang kesekiankalinya agar indonesia merapikan persepakbolaan hingga maret nanti. APakah kita yakin jika sepakbola kita akan menyatu dalam jangka waktu dua bulan ke depan? kita hanya bisa berdoa dan optimis saja. 

Tidak ada komentar: